Lihat ke Halaman Asli

Kurikulum Merdeka Belajar di Era Masa Kini

Diperbarui: 7 Januari 2023   21:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kurikulum Merdeka adalah kurikulum dengan pembelajaran intrakurikuler yang beragam di mana konten akan lebih optimal agar peserta didik memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep dan menguatkan kompetensi.

Kurikulum Merdeka Belajar merupakan bentuk revisian dari Kurikulum 2013. Kurikulum Merdeka Belajar dikutip dari situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, yang merupakan kurikulum dengan pembelajaran kurikulum yang beragam dan memberikan siswa waktu yang cukup untuk bereksplorasi serta menetapkan konsep dan memperkuat kemampuan.

Jadi Kemendikbud baru-baru ini mengeluarkan kurikulum tersebut untuk mengatsi kritis belajar yang telah lama dihadapi dan juga rendahnya hasil peserta didik yang mendasar seperti kurangnya literasi membaca yang di akibatkan Covid-19. Kritis belajar juga disebabkan oleh sosial dan ekonomi yang ada di lingkungannya.

Konsep dari kurikulum tersebut salah satunya yaitu bertujuan untuk meningkatkan karakter peserta didik sesuai profil pelajar Pancasila. Yang dimana para peserta didik dan mahasiswa dituntut untuk dapat lebih mandiri dan dapat mengungkapkan secara bebas pendapatnya. Kemudian Kurikulum juga harus dirancang dengan baik agar mendorong dan memudahkan guru untuk mengajar dengan baik kepada peserta didiknya.

Kemudian sebagai calon guru dituntut untuk dapat menyusun dan menggunakan RPP secara baik dan benar dengan tetap mempertahankan komponen esensial RPP yaitu tujuan, kegiatan dan penilaian pembelajaran yang diupayakan agar memiliki banyak waktu dikelas. Guru merupakan peran penting dalam melaksanakan kurikulum dan juga dituntut untuk dapat melakukan evolusi.

Keberhasilan guru dalam menerapkan kurikulum tersebut dapat membantu pemerintahan dalam permasalahan pendidikan yang ada di Indonesia. Kurikulum tersebut dirancang secara efisien dan fleksibel yang menjadikan guru lebih fokus terhadap perserta didik sesuai dengan minatnya. Namun kenyataannya banyak guru yang masih terkendala oleh kurikulum tersebut karena kurangnya referensi, literasi, akses digital, kompetensi guru dan pengelolahan waktu.

Di era masa kini guru harus berpedoman untuk melaksanakan pembelajaran melalui media digital yang ada.  Namun ada beberapa guru terkadang masih kesulitan dalam menggunakan akses teknologi yang ada.

PENULIS:

Supriyatin, S.Pd.I

MI RAUDLATUL ISLAM UNDAAN-TUREN

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline