Lihat ke Halaman Asli

Viola Putri

Mahasiswa

Korupsi di Dunia Pendidikan Kasus Pungutan Liar di SMA Negeri 2 Cileungsi

Diperbarui: 15 Januari 2025   18:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

https://www.shutterstock.com/id/image-photo/handcuffed-male-teacher-bribe-classroom-back-2519508263

Baru-baru ini, kasus pungutan liar di SMA Negeri 2 Cileungsi menjadi sorotan. Para orang tua siswa melaporkan bahwa mereka diminta untuk membayar sejumlah uang, yaitu sebesar 2,6 juta rupiah. Dana tersebut disebut-sebut digunakan untuk kebutuhan makan siang para guru, pembelian pendingin ruangan (AC), dan tambahan listrik sekolah.

Kasus ini melibatkan pihak sekolah dan para orang tua siswa. Pihak sekolah mengklaim bahwa pungutan ini adalah hasil kesepakatan bersama, sementara para orang tua siswa, yang jumlahnya sekitar 387 orang, membantah pernyataan tersebut. Mereka merasa bahwa tidak ada kesepakatan yang dibuat terkait pungutan tersebut.

Insiden ini terjadi baru-baru ini dan langsung memicu perdebatan serta protes dari para orang tua siswa.

Kasus ini terjadi di SMA Negeri 2 Cileungsi, sebuah sekolah menengah atas yang terletak di Cileungsi.

Korupsi di dunia pendidikan sering kali muncul dalam berbagai bentuk, salah satunya adalah pungutan liar. Pihak sekolah mungkin merasa bahwa dana tambahan diperlukan untuk mendukung operasional mereka, seperti menyediakan makan siang bagi guru dan menambah fasilitas seperti AC dan listrik. Namun, praktik ini sangat menyimpang dari nilai-nilai integritas dan etika, serta merusak kepercayaan masyarakat terhadap lembaga pendidikan.

Para orang tua siswa segera bereaksi dengan mengajukan protes dan meminta klarifikasi dari pihak sekolah. Mereka menolak klaim bahwa pungutan tersebut adalah hasil kesepakatan bersama dan merasa bahwa hal ini tidak adil. Menurut mereka, program seperti makan siang seharusnya bertujuan untuk meringankan beban orang tua dan meningkatkan kesehatan siswa, bukan untuk kepuasan internal pihak sekolah.

Kasus pungutan liar di SMA Negeri 2 Cileungsi mencerminkan tantangan serius dalam menjaga integritas dan kepercayaan dalam sistem pendidikan. Langkah transparan dan komunikasi yang baik antara sekolah dan orang tua sangat penting untuk mencegah terjadinya praktik-praktik semacam ini di masa depan. Pihak berwenang perlu turun tangan untuk menyelidiki kasus ini dan memastikan bahwa hak-hak para siswa dan orang tua mereka terlindungi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline