Mengenal pembentukan konsep
Konsep diri itu keyakinan yang dimiliki oleh diri sendiri,konsep ini terbentuk dari sejak kecil sampai dewasa. ibarat bangunan,konsep diri adalah fondasi,semakin kuat fondasinya semakin kokoh bangunannya.
Adapun ada komponen yang mendasari konsep diri yaitu:
- Self ideal yaitu gambaran apa yang kita inginkan,seperti contoh biasanya anak-anak melihat film upin ipin,nah pasti anak-anak juga ingin menjadi salah satu diantara mereka.
- Self image yaitu cara untuk melihat diri sendiri,orang akan bertindak sesuai dengan gambaran yang ada pada diri sendiri. Jika mengalami kegagalan maka jangan putus asa,harus belajar dari kegagalan itu,nah kalau melihat diri sendiri merasa mampu pasti dari kegagalan itu akan mampu melewatinya dari sebuah tantangan.
- Self esteem yaitu komponen bersifat emosional,komponen ini paling penting karena menentukan sikap atau kepribadian pada diri sendiri. Biasanya harga diri dibangun dari sebuah tindakan.
Bagaimana konsep diri terbentuk?
Konsep diri itu seperti meja,ada kaki menopang,semakin banyak kaki meja semakin kuat konsep dirinya. Nah uang paling penting dari konsep diri ini itu yang terbentuk dari kekeh meja itu dari hal positif.
Adapun ada 3 faktor yang mendukung dalam konsep diri
- Siapa yang memasang kaki itu?biasanya orang yang terpandang. Dia adalah orang tua dan guru
- Seberapa kuat intesitas emosi yang timbul pada kaki itu dipasang? Jika anak sedang merasa malu lalu memberikan kaki pendukung meja,misalnya "gitu aja kok ga bisa" maka kaki yang terpasang itu akan sangat kuat
- Repetisi,semakin sering sebuah pernyataan yang diberikan kepada anak,maka akan semakin kuat konsep dirinya dan akan semakin kuat kaki penopang dirinya.misalnya disekolah mendapatkan nilai jelek,dia akan merasa malu pada orang tua dan temannya,apalagi kadang orang tua dan guru mengatakan "kamu kok bodoh sih" ,maka semakin kuat konsep dirinya yang meyakinkan dia bodoh.
Bagaimana membentuk konsep logika yang tepat untuk mengambil sebuah keputusan?
Dengan berfikir secara logis. dalam pengambilan keputusan kita harus berfikir untuk menalar suatu yg akan kita putuskan, dengan menalar sesuatu itu kita akan mendapatkan ide dan bagaimana proses serta dampak serta akibat yang akan terjadi. Pertama dengan mencari tahu permasalahan yang ada kemudian menalar atau menganalisis suatu hepotesa tentang sesuatu yg terjadi, kemudian kita akan berfikir untuk menganalisa atau pembuktian terhadapat hepotesa yg kita cetuskan. Dengan cara menganalisis suatu kejadian, penyelidikan lingkungan sekitar atau penyelidikan pada sesuatu yg akan kita putuskan. Setelah melakukan penyelidikan kita dapat membuat suatu ide atau menentukan suatu proses agar dapat menyelesaikan masalah dan membuktikan hepotesis yg kita pikirkan.
Dalam pengambilan keputusan, kita harusnya menggunakan logika pikiran kita bukan dengan emosi atau perasaan. karena dengan pemikiran yg logis kita tidak akan merasa menyesal atas suatu keputusan pada suatu hari nanti. Namun jika keputusan yg sudah kita ambil itu salah,maka kita dapat mengambil point penting atau pelajaran atau pengalaman sehingga ketika pengambilan keputusan lanjutannya kita dapat benar benar memikirkan semua yg berpengaruh dalam keputusan yang kita ambil. Ketika seseorang mengambil keputusan dengan emosi atau perasaan maka suatu saat akan mendapatkan suatu penyesalan yang lebih jika keputusan yang diambil salah adanya
Apa itu pengambilan keputusan?
Suatu proses yang meliputi delapan langkah termasuk identifikasi dan formulasi masalah,memilih salah satu alternatif ,dan mengevaluasi efektivitas keputusan.
Adapun ada delapan tahapan untuk pengambilan keputusan yaitu:
- Identifikasi masalah