Lihat ke Halaman Asli

Nestapa

Diperbarui: 26 Juni 2015   10:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Harihari kita lewati, bersama angin yang salah arah.

Wabah sakit di mana mana, kita bertanya apa sebabnya?

Harihari datang dan pergi, udara penuh asap jelaga.

Bumi panas, laut meninggi... Musim tak lagi bisa diduga.

Pohon pohon meranggas, hewan hewan terluka. Manusia tambah serakah

. Menakik bumi, memanah langit.

O... Bencana, pancaroba. Datang bagai gelombang.

O... Nestapa, kepedihan datang bertubi-tubi




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline