Lihat ke Halaman Asli

Komunikasi antar budaya dari berbagai Pandangan

Diperbarui: 30 November 2024   00:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Komunikasi Antar Budaya dari berbagai Pandangan

Komunkasi antar budaya ialah komunikasi yang terjadi ketika komunikan dan komunikator memiliki latar belakang budaya yang berbeda. Komunikasi antar budaya memiliki keterkaitan dengan komunikasi Internasional, komunkasi antar etnis, dan komunikasi antar ras. Komunikasi Internasional adalah komunikasi antara struktur politik yang menggunakan unsur budaya individual dan dilakukan oleh bangsa-bangsa yang diwakilkan oleh pemimpinnya masing-masing. Komunikasi Internasional dengan komunikasi antar budaya berhubungan karena komunikator dan komunikan berasal dari latar belakang budaya yang berbeda, oleh sebab itu, apabila tidak saling memahami budaya masing-masing akan membuat komunikasi menjadi terhambat. Selain komunikasi Internasional, komunikasi antar etnis juga memiliki keterkaitan dengan komunikasi antar budaya. Komunikasi antar etnis adalah komunikasi yang terjadi antara etnis yang berbeda, meskipun berasal dari suku bangsa yang sama. Komunikasi antar etnis dengan komunikasi antar budaya berhubungan karena berbeda etnis bisa saja berbeda budaya. Komunikasi antar ras adalah komunikasi yang terjadi antara komunikan dan komunikator yang berbeda ras. Berbeda ras dapat dikatakan berbeda budaya. Komunikasi antar budaya juga memiliki beberapa hambatan seperti stereotipe, prasangka, dan etnosentrisme. Beberapa hambatan tersebut mempunyai alasan tersendiri sehingga dapat menghambat komunikasi antar budaya yaitu :

  • Stereotip menjadi penghalang karena mempengaruhi cara pandang yang objektif terhadap suatu dorongan.   
  • Prasangka dapat menjadi penghalang karena memiliki dugaan yang didorong emosi positif atau negative (biasanya lebih ke negative), sehingga dapat mudah menjadi ledakan sosial
  • Etnosentrisme menjadi penghalang komunikasi antar budaya karena memiliki pandangan bahwa budayanya lebih unggul dari budaya lain, sehingga dapat membuat budaya lain merasa tidak dihargai dan dapat menghambat interaksi.

Berdasarkan pengalaman saya, menjadi mahasiswa membuat saya bertemu banyak teman dari berbagai suku dan daerah, yang tentunya memiliki budayanya masing-masing. Saat saya ingin berkenalan dengan teman-teman baru, langkah pertama yang saya lakukan adalah terlihat ramah, sopan dan terus tersenyum agar tidak menyinggung orang yang baru saya temui. Setelah itu, saya juga memperhatikan bagaimana responnya terharap langkah pertama saya. Jika responnya baik, saya akan melanjutkan komunikasinya tapi apabila responnya kurang terlihat nyaman saya akan tetap tersenyum dan mengalihkan pandangan saya agar tidak mengganggu.

Seperti saat saya bertemu teman pertama saya di kampus, yang pertama membuat saya tertarik berkomunikasi karena saya melihat ia seperti sedang gelisah. Melihatnya seperti itu, saya langsung tersenyum kepadanya dan mengajaknya berkenalan dengan menanyakan nama serta asalnya. Dan ternyata ia berasal dari pulau yang berbeda dengan saya yang jelas berarti kami memiliki budaya, bahasa, dan logat yang sangat berbeda. Dengan mengetahui hal itu, yang saya lakukan adalah berbicara dengan lebih sopan dan mengajaknya ngobrol dengan ramah. Setelah saya mengajaknya berbicara dengan sopan dan ramah ia menjadi menceritakan hal yang terjadi kepadanya saat itu, dan dari situlah kami dekat sampai sekarang. Dan sampai saat ini kami sering bertukar informasi mengenai budaya kami masing-masing, sehingga membuat kami menjadi lebih memahami satu sama lain saat berkomunikasi.

Menurut saya, mempelajari komunikasi antar budaya itu sangat penting. Seandainya saya menjadi jurnalis dan dengan saya sudah mempelajari komunikasi antar budaya, akan membuat saya percaya diri saat berkomunikasi dengan orang lain bahkan yang belum pernah saya kenal. Menjadi jurnalis harus memiliki kemampuan dalam mengumpulakan informasi dengan keterampilan berkomunikasi yang baik dan berpandangan luas mengenai perbedaan latar belakang budaya di setiap lingkungan masyarakat. Komunikasi antar budaya membuat saya dapat memahami dan menerapkan komunikasi yang efektif ketika seandainya saya menjadi jurnalis.

Viodesma Rahma Lukito_69

Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline