(By Al Hayon - Suswati D. Aldrin)
Kisah kehidupan Kaum Yudais terwaris rapi sampai hari ini lewat aneka Kitab tua. Pada Kitab Rut, misalnya tersaji satu topik menarik berkaitan dengan "Perjalanan kehidupan keluarga".
Keluarga dimaksud adalah keluarga Elimelekh. Dalam bahasa Ibrani, Elimelekh berarti "raja," dan istrinya bernama Naomi, artinya "menyenangkan".
Pada Kitab Rut, dikisahkan, bahwa keluarga Yehuda ini pindah ke daerah Moab setelah kembali dari pembuangan di Babilonia. Alasan pindah karena kelaparan hebat melanda daerah mereka kala itu.
Elimelekh mempunyai dua orang putera, Mahlon dan Kylion. Nama Mahlon berarti "putera lemah", dan Kylion dalam bahasa Ibrani berarti 'merindukan". Istri dari kedua putera Elimelekh berasal dari Suku Bangsa Moab.
Dengan menantukan putri-putri Moab, Orpha dan Ruth dan pengungsian keluarga Elimelekh ke Negeri Moab sesungguhnya adalah sikap menghindari hukuman (upah dosa yang termanifestasi pada kelaparan) sekaligus perilaku "membelakangi" Tuhan.
Dua sikap ini merupakan pelanggaran besar terhadap hukum Taurat dan tindakan yang berakibat fatal.
Kitab Rut (1:3-5) menjelaskan, bahwa akibat sikap-sikap di atas Elimelekh mati, juga kedua putranya. Tinggalah Naomi istrinya dan kedua menantu perempuannya. Naomi harus menyandang status janda di Negeri Moab.
Status sosial sebagai janda di kalangan Suku Israel adalah status sosial yang sangat rendah. Ia tidak memiliki dan mewariskan apa-apa, baik dari segi finansial, kepemilikan harta gono-gini dan kedudukan sosial tertentu.
Di Moab, Naomi hanya seorang asing bersama kedua menantu perempuan yang juga ditinggal mati oleh kedua anak laki-lakinya.
Menjadi menarik kisah ini karena dengan harapan besar Elimelekh sekeluarga mengungsi ke Moab untuk meramu kehidupan yang lebih sejahtera, tetapi realita beebicara teebalik.