Lihat ke Halaman Asli

Bank Besar Lirik Teknologi Blockchain

Diperbarui: 17 September 2015   15:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Inovasi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Jcomp

Beberapa bulan belakangan beberapa bank besar berskala internasional mengumumkan niat mereka memanfaatkan secara nyata teknologi blockchain, yang selama ini menjadi tulang punggung sistem mata uang virtual, Bitcoin. Senada, bank-bank itu beralasan ada potensi besar pada teknologi blockchain demi mewujudkan infrastruktur transaksi keuangan yang lebih murah, aman, dan transparan. Perusahaan investasi, Santander InnoVentures dalam paper resminya memperkirakan, dengan teknologi blockchain, lembaga keuangan akan menghemat pengeluaran bank hingga 20 triliun dolar pada tahun 2020.

Standard Chartered yang bermarkas di Inggris misalnya, pada 15 Juli 2015 lalu, mengakui teknologi blockchain sebagai basis bekerjanya Bitcoin saat ini, cukup “mengganggu pandangan” industi keuangan. Namun demikian, sebagaimana yang disampaikan Kepala Divisi Inovasi bank itu kepada media, Anju Patwardhan, blockchain kelak akan menjadi teknologi yang mainstream.

Di awal bulan ini, Citibank menyatakan telah mengujicobakan di dalam laboratorium, teknologi blockchain dan menerbitkan mata uang digital bikinan mereka sendiri, yang dinamakan Citicoin. Citibank saat ini telah memiliki 3 buah blockchain sebagai basis distributed ledger. Ke depan Citibank mempertimbangkan kerjasama dengan beberapa pemerintah negara agar teknologi digital currency didukung oleh negara itu.

Bank asal Belanda, ABN Amro dan Rabobank pada akhir 2014 lalu tengah menguji kehandalan teknologi Bitcoin dan blockchain di dalam sistem mereka, guna memperbaiki tingkat keefiesienan melayani nasabah, khususnya dalam pembuatan rekening baru nasabah.

Pada Juni 2015 bank raksasa asal Inggris, Barclays memutuskan bekerjasama dengan Safello, perusahaan yang berbasis di Swedia untuk menyiapkan fasilitas akselerator, untuk melihat potensi teknologi blockchain diterapkan pada sistem keuangan tradisional. Di bulan yang sama Bank Commonwealth Australia bekerjasama dengan Ripple Lab untuk meluncurkan riset serius menerapkan teknologi blockchain. Selama ini bank tersebut dikenal di Australia sebagai bank yang terdepan menerapkan integrasi teknologi dan keuangan. Bank itu adalah bank lokal pertama yang menawarkan transaksi keuangan berbasis peer to peer melalui aplikasi mobile.

BACA LEBIH LANJUT

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline