Lihat ke Halaman Asli

Vinsensius Patno

Penulis Terhebat Adalah Penulis Yang Mampu Mengisnpirasi Banyak Orang

Menanti Fajar Pagi yang Bersinar (Memorial Kakak Huber dan Mama Elis)

Diperbarui: 12 Mei 2022   10:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Untukmu Kakak Huber dan Kakak Elis

Ku tuliskan peristiwa kepergian Kakak Huber dan Mama Elis karena sampai saat ini keyakinan saya akan meninggalnya Kakak Huber dan Mama Elis masih belum percaya. Kejadian ini bagi saya seolah terjadi dalam sebuah mimpi. Mimpi itu seakan terbang mengapai langit. Lalu hilang entah kemana. 

Seolah saya tidak percaya bahwa peristiwa ini adalah sebuah kenyataan. 

Pada saat dirawat Mama Elis seperti biasanya selalu bersenda gurau dan melucu. Ia terus melawak sampai kami tertawa terbahak-bahak. Mama Elis bagi kami adalah figur penghibur. Setiap kali ia datang ke Labuan Bajo pasti suasana sangat  ramai. Ia selalu datang membawa senyuman dan kebahagiaan. 

Sebagai satu keluarga kami saling menganggu, melucu, satu sama lain. Sehingga suasana keakraban itu terlihat begitu indah.

 Begitupun figur Kakak Huber yang sejak hidupnya selalu bersama dengan mama. 

Sejak ditinggalkan oleh ayahnya kakak Huber dijaga oleh mama. Sehingga kehadiran mama dalam hidup kakak Huber menjadi kekuatan. Terkadang ia tersenyum sambil bersenda gurau. 

Kami sering karoeke bersama. Ia selalu meminta lagu kesayangannya. Lagu itu tak sempat diyanyikannya sampai akhir lalu ia meneteskan air mata. Itu cerita terakhir kami dengan kakak Huber.

Dokpri

Cerita ini mengantar kami bahwa ini adalah tanda perpisahan. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline