Lihat ke Halaman Asli

Vinsensius Patno

Penulis Terhebat Adalah Penulis Yang Mampu Mengisnpirasi Banyak Orang

Sr. Angela Rosa: Jangan Biarkan Para Kaum Difabel Terlantar

Diperbarui: 3 Desember 2017   22:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dok. pribadi

(Labuan Bajo) Minggu(03/12/2017) ratusan anak penyandang disabilitas berkumpul merayakan Peringatan Hari Disabilitas Internasionaal di Rehabilitas Santu Damian Panti Binongko Labuan Bajo Manggarai Barat NTT. Para penyandang disabilitas ini datang dari berbagai organisasi atau lembaga di Kabupaten Manggarai Barat seperti Yayasan Sankita, Yayasan Ayo Mandiri dan Yayasan Santu Damian Cancar Binongko. Kegiatan ini semua terpusat di Komunitas Panti Asuhan Santu Damian Binongko Labuan Bajo. Para penyandang disabilitas yang hadir terdiri dari tuna daksa, tuna rungu, dan orang-orang yang memiliki keterbatasan fisik.

Ketua Yayasan kita juga(Sankita) Silvester Deni Harsidi menyampaikan bahwa peringatan hari Disabilitas internasional hari ini merupakan momentum penyadaran kepada masyarakat bahwa kaum disabilitas itu juga bisa. Untuk itu langkah yang diambil adalah menyesuaikan diri dan memahami apa yang dimiliki disekitar kita dan mulai memanfaatkan untuk tujuan rehabilitasi bagi anak-anak disabilitas. 

Selain itu untuk menghilangkan stigma bagi kaum difabel serta menempatkan mereka sebagai manusia sama seperti manusia yang normal pada umumnya. '"Bagi penyandang disabilitas ini, tidak ada keterbatasan dalam beraktivitas karena masalah fisik tegasnya.

Pimpinan Rehabilitas Santu Damian Binongko Suster Angela Rosa, SSpS ketika diwawancarai menyampaikan bahwa Hari internasiomal Penyandang disabilitas setiap tahun diperingati pada tanggal 3 Desember dengan tujuan untuk meningkatkankan kesadaran tentang isu-isu kecacatan, hak-hak fundamental para penyandang disabilitas dan integrasi para penyandang disabilitas didalam setiap aspek kehidupan utama seperti aspek sosial, politik, ekonomi dan status budaya masyarakat. 

Peringatan ini memperluas kesempatan untuk menginisialisasi tindakan untuk mencapai tujuan kesetaraan hak asasi manusia dan kontribusi dalam masyarakat dari penyandang disabilitas yang diluncurkan oleh program dunia aksi untuk penyandang disabilitas yang dideklarasikan oleh majalis umum PBB pada tahun 1982

dok. pribadi

Untuk itu suster Angela Rosa SSpS menyampaikan pentingnya perhatian dari semua pihak khusunya pemerintah untuk memperhatikan kebutuhan mereka. Untuk itu perlu kordinasi yang sangat intensif mulai dari tingkat RT, RW, Dusun, Desa dan Kecamatan untuk memperhatikan secara khusus para kaum difabel. "Jangan biarkan mereka terlantar kata suster. 

Khusus untuk fasilitas umum bagi penyandang disabilitas, Suster Angela meminta pemerintah memperbanyak alat-alat bantu di berbagai tempat. "Semua orang perlu mendapatkan hak yang sama. Mulai dari Desa dan Kecamatan harus mampu memberikan tempat yang layak untuk para kaum difabilitas" ucapnya.

Sementara itu, Suryanto salah seorang penghuni di Panti Asuhan Binongko menyebutkan penyandang disabilitas kurang mendapatkan perhatian yang serius dari pemerintah. Ia berharap kepada semua pihak untuk peduli serta memperhatikan para kaum difabel dimana saja mereka berada. "Biarkan mereka mendapatkan tempat yang layak dalam kehidupan masyarakat katanya. [Vinsen Patno]




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline