Lihat ke Halaman Asli

Pandemi Hebat di Awal Milenium Kedua

Diperbarui: 31 Maret 2020   17:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Datangnya tahun baru selalu disambut dengan meriah, namun kedatangan dekade baru 2020 menghancurkan semua harapan, tujuan, kegiatan tahun ini dengan datangnya virus COVID-19. 

Banyak peneliti medis yang sedang berusaha mencari obat yang ampuh untuk virus ini dan mereka percaya adanya harapan untuk menyembuhkan virus corona dengan efektif. 

Hal ini dikarenakan dengan teknologi yang sudah maju dan membandingkan pandemi yang harus dihadapi sebelumnya pada awal milenium kedua (1001-2000), dipercaya Virus Corona dapat diselesaikan.

Pandemi Maut Hitam atau Black Death yang dihadapi pada tahun 1346-1353 adalah pandemi hebat yang pertama kali melanda di Eropa. Pandemi yang membunuh sepertiga hingga dua pertiga populasi Eropa, serta dengan pandemi di Asia dan Timur Tengah termasuk dengan India dan Tiongkok yang memiliki total sebesar kurang lebih 200 juta nyawa. 

Namun Black Death tidak berhenti disana, pandemi ini menimbulkan banyak sekali wabah lain yang memusnahkan banyak sekali nyawa manusia yang hidup di seluruh dunia. 

Beberapa wabah yang ditimbulkan merupakan Wabah Italia, Wabah Besar london, Wabah Besar Wina, Wabah Marseille, serta Wabah Moskwa yang semua berlangsung pada abad ke-16 sampai 17an.

Namun Wabah Maut Hitam sendiri ditimbulkan akibat pengubahan struktur sosial Eropa, wabah ini mengakibatkan perburuan dan pembunuhan kaum minoritas seperti kaum Yahudi, pendatang, pengemis, serta penderita lepra atau kusta. 

Nama "Maut Hitam" berasal dari khas dari penyakit itu sendiri, penyakit acral necrosis, dimana penderita akan menghadapi kulit yang berubah menjadi hitam sebagai simbol pendarahan subdermal. penyakit ini tercatat di sejarah dari hasil agenda ilmuwan yang meyakini bahwa Maut Hitam adalah suatu serangan wabah bubonik (penyakit Pes) yang disebabkan bakteri Yersinia pestis. 

Ilmuwan itu percaya penyakit ini disebarkan oleh lalat dengan bantuan hewan rumah seperti tikus rumah, penyakit tersebut dipermudah penyebarannya dikarenakan terjadinya sentralisasi, dimana semua orang mulai tinggal di kota dan para pedagang menyebar bakteri dan virus dengan mudah.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline