Lihat ke Halaman Asli

PINK

18 years

Mari, Menilik Lebih Dalam Pemerataan Pendidikan di Indonesia

Diperbarui: 20 April 2017   09:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

nafts.info/gallery/tultogo.html

Pendidikan adalah salah satu landasan yang harus dimiliki oleh sebuah negara. Bukan begitu? Tanpa pendidikan,  negara itu takkan dapat berdiri ataupun juga takkan lahir pelopor-pelopor pendiri dan penggagas kemerdekaan untuk melepaskan diri dari belenggu penjajahan untuk mendapatkan keadilan. Di Indonesia  kita di wajbkan untuk belajar  9 sampai 12 tahun. Jika itu menjadi hak para warga Negara untuk belajar, berarti itu juga menjadi kewajiban negara untuk memberikan fasilitas untuk sarana dan prasarana yang dibutuhkan yang seharusnya memadai. Peran relawan dalam progam yang dimiliki oleh pemerintah mulai berjalan dengan baik. Setidaknya, program- program itu mulai dapat meminimalisir tingkat buta ilmu pada masyarakat di daerah yang sulit dijangkau. 

www.portalsejarah.com

zonakenceng.blogspot.com

wikivisually.com

Siapa tak kenal dengan B.J.  Habibie. Salah satu tokoh di Indonesia yang disia-siakan dan dibuang mentah-mentah.  R.A. Kartini seorang pejuang pendidikan untuk para wanita dengan semangatnya dan ketegarannya dia yakin bahwa wanita juga memiliki hak yang sama untuk memperoleh pendidikan. Seorang Bapa Pendidikan di Indonesia, Ki Hajar Dewantara seorang yang benar-benar berkata bahwa pendidikan itu harus ada di negeri ini. Dari dunia pendidikanlah  para pelopor ini membuka dunia baru. 

Pendidikan telah mebuat mereka menjadi manusia yang lebih peduli  terhadap lingkungannya. Dunia pendidikan telah membawa mereka menuju pintu gerbang generasi Indonesia yang lebih baik. Betapa hebatnya sebuah pendidikan dalam  membantu memajukan sebuah negara melalui  tingkat kualitasnya. Sebagaimana program dari kemendikbud untuk  memberikan pemerataan pendidikan entah itu bagi kalangan tinggi hingga yang di bawah maupun yang dapat dijangkau ataupun yang sulit dijangkau.

Dalam kegiatan belajar mengajar tentu kita masih membutuhkan fasilitas yang layak. Especially, untuk anak-anak di daerah pelosok sebagai pemenuhan hak warga negara dalam memperoleh pendidikan. Untuk mendukung proses kegiatan belajar mengajar mereka, sebenarnya itu adalah salah satu tugas dan tanggung jawab  dari pemerintah.  Memang kita semua tahu jika menjangkau tempat yang memang sangat pelosok seperti itu sangat sulit. Tetapi, setidaknya pemerintah juga harus mempunyai  cadangan solusi . Entah itu dalam memfasilitasi untuk mendukung sebuah program ataupun  berusaha menjangkau daerah yang memang sulit dijangkau karena segala keterbatasan dan juga penerimaan dari masyarakat itu sendiri.

www.nu.or.id

Melalui banyaknya komunitas yang peduli akan dunia pendidikan di indonesisa,  peran relawan sangat penting, bisa dibilang merekalah penerus dari pelopor-pelopor hebat di Indonesia. Dengan komitmen dan dorongan jiwa sosial yang mereka miliki dan juga semangat mereka, untuk terus  membawa perubahan kepada generasi-generasi di Indonesia sampai ke pelosok negeri.

Sekarang bagaimana kita membuat tenaga pengajar yang efektif dan memanfaatkan dana APBN dengan sebaik mungkin. Pendidikan yang  generasi sekarang dapatkan mungkin berbeda dengan pendidikan yang didapatkan oleh para pelopor di Indonesia.  Apalagi mutu pendidikan yang didapatkan oleh generasi-generasi Indonesia di pelosok daerah. Entah itu dalam fasilitas di sekolah ataupun dalam fasilitas pribadi yang seharusnya mereka miliki. 

Dalam pengembangan ini kita masih memiliki dana APBN yang dapat kita manfaatkan untuk memajukan kualitas pendidikan di Indonesia dan membangun lebih banyak lagi pondasi-pondasi  pendidikan ke berbagai penjuru negeri ini. Kita bisa memanfaatkannya bukan hanya dalam pembangunan sekolah-sekolah saja.  Kita tidak cukup jika hanya membangun sekolah dan program yang nantinya  anak – anak itu HARUS mengikutinya. Contohnya, kita dapat memanfatkan dana itu untuk pendidikan yang dimasukan ke dalam social life mereka. Sebagaimana yang kita ketahui, orang-orang di pelosok seperti itu, tidak semuanya  dapat dengan mudah menangkap pelajararan formal. 

Mungkin kita bisa lebih mengajarkan kepada mereka skill atau pekerjaan yang mereka sukai. Fasilitasnya ini diberikan kepada sekelompok minat agar memudahkan pula penyalurannya.  Lalu di sini mereka diajarkan skill yang berguna pada masa depan mereka. Di samping skill yang kita ajarkan, supaya mereka dapat lebih produktif ketimbang pelajaran formal yang membosankan kita juga dapat memberikan pembimbing berkualitas yang dapat memberikan teori kepada mereka. 

Jadi, kita dapat menaikkan standar kehidupan dan kualitas di masyarakat tersebut.  Selain, membantu dalam bidang kemajuan penddidikan, hal  ini juga dapat membantu dalam  bidang kemajuan ekonomi. Untuk membuat tenaga pelajar itu efektif, kita dapat memberikan bimbingan terlebih dahulu agar relawan-relawan yang kita kirim benar-benar memiliki kualitas di atas rata-rata dan memang sudah dapat dipercaya untuk membangkitkan semangat orang-orang di sekitarnya.

Sebagai kesimpulannya, sesulit apapun kondisi pendidikan di Indonesia, masih banyak orang-orang yang peduli. Masih banyak generasi muda yang menyadari betapa pentingnya kehidupan penerus bangsa ini. Jadi, ketika kita berani mengatakan itu benar dan berani mengambil langkah, di situ juga peluang kesejahteraan di negeri ini akan selangkah lebih maju. Jadilah generasi yang lebih baik, yang memperbaiki negerinya dari perbudakan kemalasan generasi mudanya. 

sangnanang.com

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline