Indonesia memanglah sebuah negara dengan penuh kebudayaan, negara dengan berbagai macam agama juga adat. Siang itu, aku sedang menuju ke salah satu pantai yang berada di Bali, pantai Seseh namanya. Pantai tersebut memang bukanlah salah satu pantai yang ramai dikunjungi wisatawan mancanegara macam pantai Kuta. Tapi pantai ini tak pernah sepi dari peziarah baik dari agama Hindu maupun Islam. Mengapa bisa begitu?
Sebelumnya, ya, aku pergi ke Bali bukanlah untuk pergi berlibur. Akan tetapi untuk berziarah. Pertanyaan yang bakal banyak muncul adalah, "memangnya di Bali ada makam siapa?" "memangnya tempat seperti Bali ada wali nya?" "wong di Bali tempatnya turis gitu". Benar begitu?
Jangan salah. Pantai Seseh yang aku kunjungi ini salah satu tempat bermakamnya wali. Beliau bernama Pangeran Mas sepuh. Saat aku dan bersama rombongan yang lain hendak mendoakan beliau, nampak orang Hindu juga ikut mendoakan menurut adat dan kepercayaan mereka. Karena, hari tersebut bertepatan dengan hari baik menurut kalender orang Hindu.
Saat peziaroh Muslim mendoakan dengan cara membaca yasin dan tahlil, peziaroh Hindu mendoakan dengan membakar dupa dan membaca doa mereka. Begitu harmonis saat mengamati kejadian tersebut. Baru pertama ini, aku melihat makam orang muslim yang tak hanya didoakan oleh orang yang se agama. Tapi juga didoakan oleh orang yang berbeda agama pula.
Karena Pangeran Mas Sakti bukan hanya wali nya orang muslim, tapi beliau juga keturunan Raja Pantai Seseh yang memeluk agama Islam mulai lahir, hingga wafat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H