Situasi pandemi Covid-19 yang melanda dunia, khususnya Indonesia berdampak bagi berbagai bidang salah satunya bidang ekonomi. Dampak ini terbukti dengan semakin banyaknya perusahaan yang melakukan PHK kepada para pekerja serta turunnya tingkat konsumsi atau daya beli masyarakat yang juga berdampak bagi jalannya kegiatan perekonomian, mulai dari kegiatan memproduksi, menjual, hingga membeli. Semakin menurunnya kondisi ekonomi masyarakat, maka semakin banyak pula orang-orang disekitar tempat tinggal kita yang membutuhkan bantuan demi keberlangsungan hidup.
Berdasarkan data yang diperoleh dari Bps.go.id ekonomi Indonesia triwulan I-2021 terhadap triwulan I-2020 mengalami kontraksi pertumbuhan sebesar 0,74 persen (y-on-y). Hal tersebut merupakan dampak dari pandemi Covid-19 yang menyebabkan adanya pembatasan kegiatan sosial, kegiatan ekonomi, hingga pariwisata. Dengan dibatasinya ruang gerak masyarakat serta timbulnya ketakutan berlebih akan situasi pandemi menyebabkan makin sulitnya upaya pemulihan kondisi perekonomian Indonesia.
Di situasi sulit ini, pemerintah berupaya memulihkan perekonomian masyarakatnya dengan mengadakan program perlindungan sosial, berdasarkan informasi dari Covid19.go.id pemerintah telah merealisasikan Program Keluarga Harapan dan Bantuan Beras, Kartu Sembako dan Bantuan Tunai, Bansos Jabodetabek, Bansos Tunai Non Jabodetabek, Bantuan Subsidi Upah/Gaji, Bantuan Subsidi Upah/Gaji Bagi Pendidik dan Tenaga Kependidikan Non-PNS di Kemendikbud dan Kemenag. Program-program tersebut diharapkan mampu membantu masyarakat memenuhi kebutuhan hidupnya sehingga lambat laun mampu memulihkan kondisi perekonomian Indonesia.
Bagi penulis menolong dan berbagi kebahagiaan dimasa pandemi yang serba sulit ini adalah bentuk kepedulian terhadap sesama manusia. Maka dari itu penulis berupaya mengajak orang-orang terdekat untuk ikut andil dalam misi kemanusiaan 'Titik Makna' guna memberi makna dan berbagi kebahagiaan kepada orang-orang yang lebih membutuhkan. Penulis percaya dengan memulai kebaikan bersama orang terdekat akan mendorong orang di sekitarnya untuk berbuat kebaikan pula.
Tujuan dari diadakannya kegiatan Titik Makna ini adalah memberi suntikan semangat baik bagi orang yang membutuhkan maupun bagi orang yang mampu andil dalam memberikan makna kebahagiaan kepada yang lebih membutuhkan. Penulis percaya bahwa dengan memberikan sedikit demi sedikit kebahagiaan bagi orang-orang yang membutuhkan maka akan memberikan mereka semangat untuk terus berjuang menghadapi masa sulit perekonomiannya. Selain itu, penulis juga berupaya menanamkan rasa kemanusiaan dan kepedulian didalam diri generasi muda bahwa tidak ada kata sedikit untuk berbagi kebahagiaan. Sedikit bagi kita memberi ribuan makna bagi mereka yang membutuhkan uluran tangan kita.
Seperti yang kita ketahui, disituasi sulit akibat adanya pandemi Covid-19 yang dirasakan seluruh masyarakat dari kalangan ekonomi bawah hingga atas bukan menjadi alasan untuk berbagi kepada orang yang lebih membutuhkan. Memupuk jiwa sosial dan kemanusiaan bukanlah hal yang sulit untuk dilakukan karena dengan tertanamnya jiwa sosial dan kemanusiaan akan membuat seluruh masyarakat Indonesia saling bahu-membahu melawan sulitnya perekonomian, membantu Indonesia memerangi keterpurukan ekonomi, serta mampu mempererat persatuan. Jika bukan kita yang menciptakan kebaikan, lalu siapa lagi?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H