Lihat ke Halaman Asli

Masa Pre-natal “Bibit Unggul“

Diperbarui: 24 Juni 2015   00:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Taukah kamu bahwasanya manusia merupakan bibit unggul sejak berupa benih? Istilah “gen” atau “Eugenetika” berasal dari bahasa Yunani gennaoo yang berarti menurunkan, meneruskan. Secara harafian istilah “gen” atau “eugenetika” dapat dimengerti sebagai pembawa sifat atau faktor sifat keturunan yang terdapat pada kromosom. Dalam kaitannya dengan ilmu pengetahuan, orang sering menyebut eugenetik sebagai Social Biology, yaitu studi tentang kemajuan manusia (peningkatan kualitas manusia) melalui pengertian-pengertian genetika. Ia merupakan salah satu cabang ilmu genetika yang memusatkan perhatian pada pertanyaan: “bagaimana menciptakan manusia yang memiliki ciri-ciri unggul tanpa cacat” atau dengan kata lain, menciptakan manusia super.

Bertitik tolak dari pengertian ini, maka Eugenetika berarti ‘perbaikan’ ras manusia dengan membuang orang-orang berpenyakit dan cacat serta memperbanyak individu sehat. Menurut teori eugenetika, ras manusia bisa diperbaiki dengan meniru cara bagaimana hewan berkualitas baik dihasilkan melalui perkawinan hewan yang sehat. Sedangkan hewan cacat dan berpenyakit dimusnahkan.

Dalam satu kromosom dapat ditemukan gen secara berderet-deret yang masing-masing membawa satu sifat hereditas; gen semacam ini disebut gen terangkai. Dengan kemajuan ilmu pengetahuan, secara biologi molekul DNA (deoxyribonucleic acid) yang terdiri atas empat basa, yakni: guanin, sitoksin, adenin dan timin serta gula deoksiribosa dan fosfat. Sifat yang diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya disimpan dalam susunan keempat susunan basa tersebut. Secara keseluruhan bentuk molekul DNA dapat diumpamakan sebagai seuntai tangga yang berpilin ganda.

Secara singkat eugenetika pertama kali diperkenalkan oleh Francis Galton, saudara sepupu Darwin. Ia kali memperkenalkan istilah eugenik melalui bukunya Inquiries Into Human Faculty, tahun 1883. Sebelumnya ia memunculkan istilah eugenic, ia telah banyak melakukan penyelidikan atas genetika manusia. Pada tahun1869 ia mempopulerkan karya pertamanya dengan judul Hereditary Genius. Dalam karyanyaHereditary Genius, ia mengetengahkan hasil studinya tentang manusia unggul (superman).

Berdasarkan hasil penelitiannya, Galton berkesimpulan bahwa “akan menjadi sungguh-sungguh praktis untuk menghasilkan manusia unggul, dengan bakat (kemampuan) yang tinggi melalui perkawinan “bijaksana” selama beberapa generasi secara berturut-turut”. Usaha Galton itu ternyata menarik simpati banyak orang. Pada tahun 1907 didirikan sebuah lembaga English Eugenics Society di Inggris. Pada tahun 1926, berdiri pula American Eugenics Society. Kemudian di Jerman NAZI pernah menggunakannya pada tahun 1930-an sampai 1940-an. Dewasa ini pengembangan ilmu genetika manusia dengan demikian terus berkembang dan menyebar ke seluruh dunia.

Masa Pra-natal

Pada masa prenatal, bayi mengalami perkembangan organ-organ mulai dari sistem saraf, penerimaan sensor (telinga, hidung, mata, dan bagian kulit, rambut dan kuku), sistem peredaran, tulang, otot, sistem pembuangan dan sistem reproduksi. Setelah semua organ-organ terbentuk maka bayi sudah bisa merasakan apa yang terjadi di luar rahim ibu. Bayi sudah bisa merasakan gangguan fisik dan psikis yang dialami ibunya. Bayi memiliki kemampuan merasakan perasaan ibu yang sedang mengalami rasa senang, sedih, sakit. Bahkan sang anak mampu mendengarkan suara dari keluarga terdekat lainnya, seperti ayah.

Menurut Verny T.& Kelly J dalam buku berjudul Secret Life of The Unborn Child bahwa pada usia tertentu, janin sudah mampu membedakan keadaan yang menyenangkan atau yang membuatnya tidak nyaman. Keluarga juga bisa mempengaruhi kondisi janin. Untuk itu, keluarga terdekat janin dan ibu yang sedang mengandung, mulailah menanamkan hal-hal yang positif pada janin. Ibarat hukum newton ketiga yang menyebutkan suatu aksi reaksi, janin juga akan menunjukan suatu reaksi yang baik apabila mendapat aksi yang positif. Tubuh manusia yang sebagian besar merupakan air dalam panca maha bhuta itu disebut apah. Air merupakan salah satu perantara energi, sehingga air bisa menjadi perantara sugesti negatif ataupun positif.

Ilmuwan Jepang Dr. Masaru Emoto dalam seminar Hypnobirthing menyebutkan bahwa air pun ternyata hidup dan mampu memberikan respon yang positif ataupun negatif terhadap manusia. Jika kita mengatakan pada air kata-kata “cinta dan terima kasih” maka hasil foto kristal airnya sungguh dahsyat yakni membentuk kristal air heksagonal yang indah. Sebaliknya, jika kita mengatakan pada air kalimat “kamu bodoh” maka tidak akan membentuk kristal bahkan gambarnya sangat jelek. Teknik hipnobirthing ternyata mirip dengan meditasi, yaitu terdapat musik klasik untuk menanamkan sugesti positif sehingga Weda adalah ilmu pengetahuan yang universal.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline