Lihat ke Halaman Asli

Sesat atau Tidak, Itu Masalah Persepsi!

Diperbarui: 26 Juni 2015   08:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Kasus yang sedang hangat diperbincangkan media di tanah air saat ini ialah kasus penyerangan terhadap kelompok Ahmadiyah yang dilakukan oleh ribuan warga Pandeglang, Banten. Sebagai umat beragama, saya sangat menyayangkan kejadian tersebut. Kasus penyerangan seperti ini bukan kali pertama terjadi di Indonesia! Sudah banyak kasus serupa yang terjadi tetapi pemerintah tidak menanganinya dengan serius dan tidak berupaya agar kasus penyerangan terhadap kelompok lain terulang. Salah satu penyebab utama terjadinya penyerangan adalah persepsi masyarakat yang menganggap bahwa kelompok Ahmadiyah melakukan ritual keagamaan yang bertentangan dengan nilai-nilai agama Islam. Dalam kasus ini, hendaknya semua pihak mengkaji ulang makna 'sesat' atau 'tidak sesatnya' sesuatu dilihat dari perspektif yang berbeda-beda. Semua orang bisa melihat suatu kegiatan keagamaan dari berbagai perspektif tanpa perlu menuding bahwa kegiatan kelompok tersebut sesat bila berbeda dengan apa yang diyakininya.

Indonesia merupakan negara hukum yang mengakui kebebasan beragama masing-masing umatnya. Sayangnya, 'kebebasan' tersebut terbentur dengan berbagai kepentingan oleh berbagai pihak dan membuat  pemerintah justru merasa dilema dalam menentukan tindakannya. Apakah akan tetap membubarkan Ahmadiyah atau membiarkan mereka tetap 'ada' dengan konsekuensi tekanan dari berbagai pihak yang tetap menginginkan Ahmadiyah bubar. Sebaiknya sekelompok orang yang melakukan penyerangan tersebut dan menganggap dirinya benar mengkaji ulang apakah tindakannya tersebut benar atau tidak dengan ajaran yang dipercayainya. Jangan sampai agama menjadi kambing hitam! sehingga mereka dengan sesuka hati mengatasnamakan agama dan kelompok tertentu untuk mencapai kepentingannya. Menurut saya, apapun dan bagaimana pun ajarannya, agama tidak salah dan tidak boleh dijadikan alat yang sah untuk melakukan tindakan kriminal dan penyerangan terhadap kelompok lain. Pihak yang merasa dirinya benar harus dapat membuktikan bahwa apa yang diyakininya benar dan menunjukkannya melalui tindakan yang benar-benar manusiawi dan bisa diterima akal sehat sebagai tindakan yang benar, bukan sebaliknya. Sesat atau tidak sesat nya suatu ajaran agama tergantung dari sudut pandang dan perspektif masing-masing orang, karena Tuhan juga tidak pernah menyatakan bahwa ajaran agama tertentu adalah sesat dan ajaran agama lain tidak sesat sehingga setiap orang berhak menyerang dan membubarkan aliran tertentu atas nama agama! dan semoga pemerintah tetap berdiri di jalurnya dan bertindak sesuai dengan hukum, melindungi kebebasan beragama rakyatnya dan tidak terprovokasi oleh situasi yang ada.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline