Lihat ke Halaman Asli

Vincent Tanadi

Mahasiswa IPB University

Penanaman 100 Pohon Mahoni, Upaya Konservasi dan Lawan Erosi di Sekitar Air Terjun Manggisan Kandangan Senduro Lumajang

Diperbarui: 29 Juli 2022   05:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Proses penanaman bibit mahoni, dokpri

Pembukaan kembali jalur menuju Air Terjun Manggisan oleh Mahasiswa KKN-t IPB University pada Selasa, 25 Juli 2022 dilakukan dengan mengkolaborasikan penanaman bibit mahoni agar tercipta keseimbangan lingkungan. Jalur menuju Air Terjun Manggisan tersebut terletak pada lahan miring sehingga perlu adanya tumbuhan yang dapat mengikat struktur dan air tanah pada lahan miring tersebut. Hal ini yang menjadi dasar utama mahasiswa KKN-t IPB University Kelompok Desa Kandangan Senduro Lumajang dalam mengajukan permohonan bibit mahoni kepada Persemaian Perhutani BKPH Senduro KPH Probolinggo untuk dapat ditanam pada jalur menuju Air Terjun Manggisan.

Dipelopori oleh Koordinator Desa KKN-t IPB University 2022 Indi Kurnia Rahman, penanaman bibit mahoni dilakukan bersama oleh mahasiswa KKN IPB University Bogor dan mahasiswa KKN Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya. Sebanyak 100 bibit mahoni ditanam di sepanjang jalur menuju Air Terjun Manggisan.

Hasil wawancara bersama mahasiswa KKN-t IPB 2022 Indi Kurnia Rahman "Penanaman mahoni bertujuan untuk menjaga struktur tanah di lahan pembukaan Air Terjun Manggisan, agar lahan tersebut tidak terjadi erosi dan longsor. Akar mahoni dapat mengikat struktur dan air tanah sehingga mahoni dipilih untuk dilakukan penanaman karena manfaat yang sesuai dengan keadaan lingkungan di sekitar Air Terjun Manggisan."

Dokpri

Mahoni adalah anggota suku Meliaceae yang mencakup 50 general dan 550 spesies tanaman kayu. Mahoni termasuk pohon besar dengan tinggi pohon mencapai 35 -- 40 m dan diameter mencapai 125 cm. Kulit luar berwarna cokelat kehitaman, beralur dangkal seperti sisik, sedangkan kulit batang berwarna abu-abu dan halus ketika masih muda, berubah menjadi cokelat tua, beralur, dan mengelupas setelah tua.

Pohon mahoni bisa mengurangi polusi udara sekitar 47% - 69% sehingga disebut sebagai pohon pelindung sekaligus filter udara dan daerah tangkapan air. Daun-daunnya bertugas menyerap polutan-polutan di sekitarnya. Sebaliknya, dedaunan akan melepaskan oksigen (O2) yang membuat udara di sekitarnya menjadi segar. Ketika hujan turun, tanah dan akar-akar pepohonan itu akan mengikat air yang jatuh, sehingga menjadi cadangan air.

"Kami berharap dengan dibukanya kembali jalur Air Terjun Manggisan dapat meningkatkan wisata di Desa Kandangan dan pohon mahoni yang ditanam dapat menunjang struktur tanah sekitar Air Terjun Manggisan untuk meminimalisir dampak pasca pembukaan jalur." Tambah Indi Kurnia Rahman.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline