Lihat ke Halaman Asli

Vincent Setiawan

A person who loves to write and inspire others

Merdeka Belajar: Melawan Keterjajahan Pikiran

Diperbarui: 13 Mei 2023   13:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

https://learnlevel.org/

Kalau kamu punya ayah yang memilih jurusan kuliah yang sama dengan yang kamu jalani sekarang, kemungkinan ilmu yang kalian pelajari sama. Kalau kamu punya teman di SMA kelas 10, kemungkinan materi yang diajarkan tetap itu-itu juga. Bukan karena ilmu yang dipelajari statik atau tidak berkembang, tetapi karena memang kita terjajah secara ilmu. Bagaimana maksudnya?

Ilmu yang kita pelajari seringkali merupakan ilmu yang tidak diperbaharui. Kita dijajah dengan pemikiran bahwa guru tahu segalanya. Kita dijajah dengan buku-buku sekolah yang berkata bahwa A adalah A. Padahal belum tentu A itu masih A sekarang ini. Orang-orang di masa lalu belajar tentang taksonomi 5 kerajaan, sedangkan faktanya sistem takson sekarang ini sudah berubah banyak. 

Sumber Gambar : https://static.guim.co.uk/

Kita dijajah dengan keterkungkungan akan batasan-batasan ilmu. Padahal, ilmu itu sendiri secara fundamentalnya bebas. Kita dipaksa untuk mengikuti ilmu pengetahuan seperti kita mengikuti aturan kitab suci. 

Mungkin dengan pemikiran inilah, pemerintah di bawah pimpinan dan bimbingan dari Kemendikbudristek, mencanangkan merdeka belajar. Salah satu inti fundamental dari Merdeka Belajar adalah ilmu yang tidak dikurung dalam ruang kelas. Semua orang dapat mencoba dan mendapatkan ilmu dari manapun. 

Filosofi Merdeka Belajar

Filosofi inti dari merdeka belajar ini juga yang membuat pemerintah secara sadar mengadakan program-program unggulan seperti yang pernah saya tuliskan dalam artikel ini. Filosofi bahwa pendidikan tidak boleh dibatasi oleh siapa yang menyampaikan, dan media apa yang menyampaikan. Itulah inti dari Semarak Merdeka Belajar yang terus digaungkan oleh Kemendikbudristek. 

Sekarang, semua orang dapat mencoba untuk merasakan pengalaman kebebasan berpikir dan belajar dengan berbagai kemudahan. Untuk anak SMA, ada kurikulum merdeka yang berorientasi kepada siswa. Meskipun, kita ketahui dan sadari bahwa praktiknya mungkin belum 100% seperti yang dicanangkan. 

Dari bangku perkuliahan, kita mengerti bahwa pemerintah menyediakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka untuk membuka wawasan dan keterbatasan bangku kuliah dalam menyampaikan materi-materi yang benar-benar terjadi di dunia kerja. Bukan artinya kita membawa bangku kuliah berorientasi pada industri. Namun, kita berusaha untuk menyesuaikan para mahasiswa dengan dunia nyata dan pasar tenaga kerja. 

Ini menjadi penting!

Tentu saja ini menjadi sebuah terobosan yang penting. Dengan terbukanya akses informasi sekarang ini, seperti banyaknya AI dan juga banyaknya para konten kreator, para pelajar dituntut untuk jauh lebih kritis. Dan bagaimana caranya pelajar dapat menjadi kritis kalau semisal mereka tidak diberikan kebebasan dalam berpikir?!

Sumber Gambar : https://www.analyticsinsight.net/

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline