Lihat ke Halaman Asli

Vincent Setiawan

Mahasiswa Teknik Elektro President University

Mereka yang Menolak Israel Sepertinya Tidak Berpuasa

Diperbarui: 30 Maret 2023   07:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Israel sebagai negara. viva.co.id

Mereka yang menolak Israel sembari berpuasa sepertinya harus melihat kembali ke dalam diri. Mereka ini sebenarnya beribadah untuk siapa? Mengapa jikalau mereka belajar untuk menyucikan diri kepada Tuhan, mereka malah membenci sesama umat manusia hanya karena perbedaan agama dan latar belakang politik?

Memang betul Israel menjajah tanah orang Palestina. Memang betul kita sebagai sesama manusia harus mencegah hal itu terjadi. Memang benar, kita sebagai umat yang taqwa harus membela orang yang tertindas. 

Tetapi, bukankah lebih arif untuk kita melihat dari 2 buah sisi? Kita harus melihat Israel sebagai negara penjajah Palestina, tetapi di sisi lain kita juga harus melihat Israel sebagai negara yang memang layak mendapatkan haknya bertanding di negara kita. 

Bukankah kita seharusnya bersikap adil? Dan bukankah adil itu berarti kita tidak abai terhadap hak-hak sesama kita. Bukankah adil artinya adalah kita tidak melupakan hak-hak saudara kita? Dan dalam hal ini, bukan cuma Palestina yang punya hak untuk merdeka, anak-anak Israel itu pun punya hak untuk bermain.

Tetapi apalah daya, "Nasi telah menjadi bubur". Dan daripada kita menangisinya terus, lebih baik kita memberikan suwiran ayam, kecap, dan bumbu kuning ke dalam bubur itu. Dengan kata lain, daripada kita terus saling menyalahkan, dan membenci saudara sebangsa kita. Alangkah baiknya kita berbenah. 

Cukup tidak usah memilih para politikus, partai, dan politikus yang didukung oleh partai atau golongan tersebut di 2024 nanti. Cukup kita ajukan calon Presiden yang memang peduli pada nasib anak bangsa dan bukan retorika. Cukup kita sebagai rakyat mendesak adanya reformasi di segala bidang. Pecat, penjarakan, dan miskinkan para politikus dan pegawai negeri sipil durjana yang hanya memeras kekayaan bangsa kita. 

Serta, inilah saatnya rakyat mulai melihat, betapa pentingnya logika dalam kehidupan. Kita harus paham bahwa segala sesuatu tidak bisa dipandang hitam-putih. Kita harus paham bahwa dengan logika yang baik, bangsa ini akan jadi lebih arif dan juga lebih maju di kemudian hari.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline