Jangan belajar filsafat, nanti kamu jadi gila loh!
Tuh lihat, kakak itu jadi Atheis karena belajar filsafat loh. Kamu mau kaya gitu?!
Jangan sampai kamu kenal namanya itu filsafat, nanti iman kamu luntur!
Jangan belajar filsafat! Nanti kamu jadi komunis, mau kamu?!
Pernah mendengar kata-kata seperti itu? Kalau saya sih sering. Tetapi benarkah pernyataan-pernyataan di atas tersebut? Apakah benar belajar filsafat akan membuat anda jadi gila, atheis, depresi atau hal-hal lainnya? Mari kita ulas dalam tulisan ini.
1. Belajar Filsafat Bikin Gila
Benarkah demikian? Apakah benar jikalau kita belajar filsafat akan membuat kita menjadi gila? Lantas berarti Plato, Socrates, dan Aristoteles adalah orang-orang gila?
Pernyataan ini sebenarnya kuranglah tepat. Hal yang membuat gila bukanlah di kala seseorang belajar filsafat dan menghasilkan output sebagai orang yang gila. Tetapi, belajar filsafat menantang psikologis dan pemahaman kita yang selama ini kita percaya untuk merekonstruksi pemahaman yang sudah ada dari awal.
Filsafat adalah ibu dari segala pengetahuan di dunia ini. Inti dari filsafat adalah mempertanyakan segala sesuatu yang ada di dunia ini. Bahkan kepada eksistensi, dan hal-hal sederhana. Mulai dari hal-hal besar hingga hal-hal kecil, semuanya dipertanyakan dan diuji secara berkali-kali hingga ditemukan suatu pemahaman baru. Hal inilah yang terkadang membuat seseorang menjadi gila.
Ketika seseorang menjadi gila karena belajar filsafat, kemungkinan besar dikarenakan oleh pemahamannya dan logika yang telah dibangunnya runtuh sehancur-hancurnya. Sehingga, kewarasan mereka pun terguncang dan merasakan kehampaan dalam hidupnya dan pemikirannya. Adapun kasus lain adalah karena pemahaman yang dia bangun ternyata benar-benar terbangun kembali dari awal, sehingga dia pun merasa bahwa pemahaman yang sekarang belumlah cukup. Perasaan belum cukup inilah yang terus-terusan membuat seseorang bertanya-tanya dan menjadikannya gila.
2. Belajar Filsafat Bikin Atheis