Siapkah Indonesia Menuju Era Society 5.0
Era Society 5.0 merupakan penyempurnaan dari Era Industry 4.0, dimana yang era 5.0 lebih ditekankan pada teknologi yang menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari dengan mengedepankan etika.
Era society 5.0 dibuat sebagai penyempurnaan dari perkembangan teknologi yang masif dilakukan di era 4.0, di era 5.0 manusia diharapkan bisa lebih menikmati hidup dengan menggunakan teknologi sebagai sarana pendukungnya.
Teknologi merupakan bagian dari manusia, manusia tidak bisa dilepaskan dari teknologi dalam kehidupan sehari-harinya, sebagaimana manusia sudah terbiasa dalam penggunaan teknologi untuk menunjang aktivitasnya sehari-hari.
Dalam era industry 4.0 yang menitik beratkan pada perkembangan infrastruktur dan integrasi teknologi dalam kehidupan manusia, dikuatirkan akan mendegradasi umat manusia sendiri, sehingga muncul gagasan era society 5.0 untuk menyempurnakanya.
Era society 5.0 dikemukakan oleh negara Jepang pada tahun 2019, yang terus diupayakan hinggq saat ini. Dengan revolusi era society 5.0 umat manusia diharapkan bisa lebih menikmati hidup dan didukung oleh teknologi yang mumpuni yang menjadi bagian dari manusia itu sendiri.
Salah satu contoh bidang Era Society 5.0 :
1. Google Assistant yang bisa melakukan seluruh tugas yang manusia perintahkan, contohnya seperti memesan makanan, mematikan lampu, dll. Jadi manusia hanya perlu berbicara saja
2. Kendaraan umum berbasis AI tanpa pengemudi (auto pilot)
3. Drone pengantar barang ke rumah
4. Konsultasi dokter jarak jauh
Ada komen yang menghubungkan pengaruh e-wallet dengan era society 5.0
Menurut saya sih, justru dengan revolusi ke era 5.0 semua yang serba digital alangkah baiknya didukung dengan sumber daya digital juga, dalam artian e-wallet akan lebih mendukung daripada uang cash. Transaksi yang kedepannya dilakukan oleh sistem teknologi, akan lebih etis dan dipermudah apabila menggunakan e-wallet. Bahkan beberapa kota di Indonesia sudah mengganti penggunaan cash menjadi uang elektronik untuk kelancaran transaksi.
Contoh:
1. Di wilayah DKI Jakarta, penggunaan kartu Flazz BCA, E-Money BRI atau Go-Pay, Dana, atau OVO untuk membayar biaya transportasi umum seperti TransJakarta, Kereta KRL, MRT, LRT dan bahkan biaya parkir di Mall-Mall Jakarta
2. Penggunaan E-Money atau E-Wallet untuk bertransaksi di toko swalayan, mini-market, mall atau merchant lainnya seperti Alfamart, Indomaret
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H