Perkembangan Kognitif dan Implikasinya dalam Dunia Pendidikan
Menurut Pemikiran Jean Piaget dan Jerome Brunner
Pengantar
Dalam proses belajar mengajar, psikologi pendidikan memunculkan tiga aliran elite, yaitu psikologi behavioristik, kognitif dan humanistik. Penulis tertarik mendalami perkembangan psikologi pendidikan anak berdasarkan sudut pandang psikologi kognitif.
Penulis menyadari bahwa cara kerja kaum intelektual untuk melahirkan sebuah karya tidak pernah lepas dari teori. Untuk itu, pada paper ini penulis akan memaparkan teori kognitif menurut Jean Piaget dan Jerome Brunner sebagai landasan ilmiah dalam menganalisis dan menggambarkan apa itu perkembangan kognitif pada seorang anak.
Teori Kognitif Jean Piaget
Jean Piaget memahami dunia anak-anak menggunakan skema. Sebuah skema adalah konsep atau kerangka pikir yang eksis di dalam pikiran individu yang digunakan untuk mengorganisasikan informasi. Skema yang dimiliki setiap individu berkembang dari skema sederhana hingga semakin kompleks.
Piaget mengatakan bahwa ada dua proses yang bertanggungjawab atas cara anak memanfaatkan skema mereka yaitu asimilasi dan akomodasi.
Asimilasi adalah suatu proses mental yang terjadi saat seorang anak memasukkan pengetahuan baru ke dalam pengetahuan yang sudah ada. Sedangkan, akomodasi adalah suatu proses mental yang terjadi ketika anak mengadaptasikan diri dengan informasi baru.
Dalam konsep Piaget, proses organisasi terjadi dalam perkembangan ekuilibrasi. Ekuilibrasi adalah suatu mekanisme yang dikemukakan Piaget untuk menjelaskan bagaimana anak bergerak dari satu tahap pemikiran ke tahap selanjutnya dan anak memecahkan konflik.
Piaget meyakini bahwa perkembangan kognitif terjadi dalam empat tahapan. Tahapan yang dimaksud oleh Piaget adalah tahap sensorimotor-indra (0-2 tahun), tahap pra-operasional-simbolis (2-7 tahun), tahap operasional konkret-logis (7-11 tahun) dan tahap operasional formal-idealis.