Lihat ke Halaman Asli

Imperfect: Belajar Menghargai Orang Lain dan Diri Sendiri

Diperbarui: 20 Oktober 2020   01:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber: imdb.com

Perfilman Indonesia di akhir 2019 meluncurkan sebuah film yang dibuat oleh sepasang suami istri, Ernest Prakasa dan Meira Anastasia dengan isu sensitif bullying yaitu Imperfect (2019). Film tersebut diperankan oleh Jessica Mila dan Reza Rahardian.

Sepasang suami istri ini mengambil isu bullying karena berdasarkan pengalaman mereka serta maraknya kasus bully di sekitar kita, ditambah dengan adanya media sosial.

Dengan adanya film tersebut, diharapkan para penonton lebih berhati-hati dalam berucap agar tidak menimbulkan sakit hati, tidak melakukan bullying atau body shaming yang dapat membahayakan mental seseorang.

Selain itu, kita diajarkan untuk menerima kekurangan dari diri kita sendiri, percaya diri. Karena cantik tidak melulu soal fisik. Serta kasus bullying di Indonesia semakin berkurang.

Dalam Imperfect, kita juga tidak perlu iri atas pencapaian orang lain, apalagi hingga menjatuhkan orang lain.

Film kelima Ernest Prakasa ini memiliki genre drama-romantis. Dapat disebut drama karena adanya tagline karier, cinta & timbangan, serta gambar timbangan. Termasuk romantis karena dalam poster terdapat gambar laki-laki dan perempuan sebagai sepasang kekasih serta pemeran utama dalam film tersebut.

Judul film yaitu Imperfect yang tertulis jelas, besar, berwarna orange, dan terletak di tengah. Dalam poster film terdapat pemeran utama yaitu Jessica Mila dan Reza Rahardian, serta beberapa pemeran pendamping yaitu Yasmin Napper, Karina Suwandi, Shareefa Daanish, Dion Wiyoko, Boy William, Clara Bernadeth, Dewi Irawan, serta Ernest Prakasa.

sumber: pikiran-rakyat.com

Bagian bawah poster terdapat tanggal rilis film tersebut, 19 Desember 2019. Ternyata Imperfect merupakan hasil adaptasi dari sebuah buku karya Meira Anastasia yang berjudul Imperfect: A Journey to Self-Acceptance dapat menjadi nilai tambahan dalam penjualan film.

Dalam setiap film memiliki pesan yang disampaikan kepada penonton, hal tersebut dapat dilihat dari sebuah paradigma film. Imperfect memiliki paradigma fenomenologi yang berarti menjelaskan makna dan pengalaman hidup seseorang mengenai suatu fenomena atau gejala.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline