Pada abad ke-17 hingga abad ke-19 seni akademik (academic art) masih mendominasi dunia seni. Seni murni seperti seni rupa dan patung masih dianggap sebagai seni yang superior dibandingkan seni terapan seperti desain produk, furnitur, ataupun karya kriya lainnya dalam hierarki seni.
Istilah Art Nouveau atau yang dalam bahasa Prancis berati new art pertama kali digunakan dalam sebuah jurnal seni pada tahun 1880-an. Istilah Art Nouveau menggambarkan karya simbolis, sarat misteri dari dua puluh pelukis dan pematung reformis Belgia yang menyebut diri mereka Les Vingt.
Para seniman ini dan seniman lainnya seperti di Eropa dan Amerika terinspirasi oleh tujuan baru yaitu untuk menciptakan bahasa yang sama di semua bentuk seni.
Para seniman Art Nouveau berusaha untuk mengubah perspektif tersebut dengan semangat total work of art. Alih-alih membuat batasan antara seni murni dan seni terapan, para seniman Art Nouveau ingin menyatukan kedua cabang ilmu tersebut untuk membuat suatu mahakarya yang estetis tapi tetap berguna atau fungsional.
Art Nouveau adalah upaya untuk menyatukan dan menyamakan seni dari semua media. Pelukis, arsitek, desainer, perancang perhiasan, pengukir, pematung, dan seniman lainnya semua diundang dalam gerakan Art Nouveau.
Gerakan atau aliran seni Art Nouveau ini memiliki nama-nama yang berbeda di setiap negara. Di Jerman gerakan ini dikenal dengan nama Jugendstil, di Austria dengan nama Secessionsstil, dan di Spanyol dengan nama Modernismo.
Spirit Gesamtkunstwerk (total work of art)
Para seniman aliran Art Nouveau disatukan dengan satu semangat yang dalam bahasa Jerman disebut Gesamkunstwerk (total work of art). Komposer opera Jerman, Richard Wagner pertama kali menggunakan istilah Gesamtkunstwerk dalam esai pada tahun 1849 untuk menggambarkan integrasi berbagai medium untuk mencapai drama yang maksimal. Beberapa dekade kemudian, kata tersebut menjadi bagian dari konsep gerakan Art Nouveau.
Para seniman Art Nouveau percaya bahwa sebuah mahakarya seni dapat dilahirkan dari integrasi berbagai cabang seni. Art Nouveau juga merupakan gerakan yang mengkritik prinsip-prinsip industrialisasi atau benda-benda yang diproduksi secara massal.
Oleh karena itu, karakteristik dari gaya seni Art Nouveau adalah garis yang melengkung dan dekoratif. Hal ini merupakan salah satu bentuk kritik terhadap benda-benda hasil industri yang identik dengan garis lurus.