JAKARTA JADI IBUKOTA NEGARA DENGAN POTENSI DAYA TARIK WISATA
Setelah beberapa tahun tinggal di Jakarta , saya melihat begitu banyak pertumbuhan dan perkembangan yang terjadi dengan pertumbuhan penduduknya, begitupula pengaruhnya terhadap perubahan lingkungannya. Tidak hanya dikalangan atas tetapi juga kalangan menengah kebawah yang juga dapat merasakan dampak dari perubahan yang terjadi dengan signifikan. Semakin meningkatnya gaya hidup masyarakat untuk memenuhi kebutuhannya, semakin meningkat pulalah cara -cara mereka untuk mendapatkan dan untuk merasakannya.Hal ini terlihat jelas bahwa pergerakan masyarakat Jakarta pun semakin hiruk pikuk dan ini sangat berpengaruh pada tingkat kenyamanan dan keamanan dalam menjalankan aktivitasnya tiap individu, terkadang hal ini juga menimbulkan tingkat kepengapan dan kejenuhan masyarakat Jakarta dalam melanjutkan perjalanannya ketika melintasi kota Jakarta dan sekitarnya. Akan tetapi untuk mengatasi kejenuhan tersebut setiap individu memiliki cara masing - masing yang terkadang kita lupa bagaimana mencari kenyamanan dengan merasakan indahnya kota Jakarta.
Memang jika kita lihat dari segi perkembangan pembangunan daerah ibukota Jakarta, tidaklah tertinggal jauh dari negara - negara yang katanya negara sedang berkembang. Pemerintah juga berperan dalam penataan daerah tempat tinggal yang diharapkan nantinya memberikan dampak positif bagi masyarakat dan juga tatanan kota yang indah dan rapi seperti penataan hunian penduduk yang bangunannya yang tertata, akan tetapi pembangunan - pembangunan yang terjadi menimbulkan tertutupnya pori pori tanah kota Jakarta yang otabene adalah langganan banjir kala musim hujan. Bahkan bila saat itu terjadi, masyarakat dan staf pemerintah pun kewalahan dalam menangani kasus tersebut. Tidak lain dampak dari kejadian seperti ini akan menimbulkan berbagai musibah dan penyakit bagi penduduk kota Jakarta.
MENYOROTI BANGUNAN TUA
Melihat situasi yang terjadi dan upaya -upaya yang diselalu dilakukan masyarakat dan pemerintah yang tak kunjung berakhir ini, saya berpendapat bagaimana pemerintah dan masyarakat memanfaatkan dan menghidupkan lahan kosong yang bermanfaat tentang pengelolahan bangun tua yang tak berpenghuni menjadi tempat wisata yang asri dan sejuk. Banyak deretan bangunan tua yang terbengkalai disepanjang jalan misalnya daerah sekitar Kota Tua. Penataan bangunan tua ini nantinya akan membawa dampak positif tanpa menghilangkan properti berharga dari bangunan itu sendiri, seperti sejarah bangunan peninggalan pahlawan bangsa hingga latar belakang dan peralatan berharga lainnya yang tersimpan didalamnya. Layaknya museum museum yang sebagian juga sebagai musum gudang ilmu dan sejarah yang membuat kita mejadi ingat dan tau asal usul lahirnya kita sebagai Indonesia yang merdeka.
Dalam pengelolannya misalnya dengan renovasi bangunan - bangunan tersebut menjadi taman bunga atau taman buah yang dapat yang dari segi ekonomi dapat menghasilkan. Menjadikan daerah atau ruang dari bangunan tersebut menjadi tempat wisata peninggalan sejarah yang menjadi gudang ilmu bagi anak bangsa, selain itu bisa dijadikan sebagai tempat wisata yang menyegarkan bagi masyarakat yang ingin refreshing setelah mengalami kejenuhan kerja, yang dimana dari sudut pandang ini dengan melakukan refresshing juga akan mengurangi tingkat pikiran stress/struk. Dengan adanya tanaman - tanaman yang ditata juga akan membuka pori - pori tanah yang dapat menjadi ruang/tempat drenasi air yang mengurangi volume air yang tertampung pada musim hujan, selain itu dengan membiarkan adanya pori- pori tanah juga membantu membentuk struktur tanah yang baik dan padat dari yang tadinya kering dan tidak padat lagi . Selain itu pori pori tanah juga bermanfaat dalam menyaring air bersih yang menjadi modal dalam kemudahan kota Jakarta dalam penyediaan air bersih . Dengan adanya hamparan berbagai jenis tanaman yang segar dan sejuk , Indonesia yang dijuluki sebagai paru paru dunia juga telah berperan aktif menyelamatkan dunia dari terkikislah lapisan ozon yang dari waktu ke waktu semakin menipis.
BANGUNAN TUA UNTUK HIDUP MASA DEPAN
Mendengar kata "bangunan tua untuk hidup masa depan " seperti kita sedang menggali harta emas yang paling berharga dan berinvestasi di dalam istana sendiri. Tidak dapat kita bayangkan alangkah banyaknya manfaat dari memperdayagunakan bangunan tua yang tidak dihuni menjadi sesuatu yang dapat menghasilkan bagaikan lautan berlian, tidak hanya dari segi ekonomi tapi juga dari segi pendidikan, kesehatan, taman wisata dan hiburan, partisipasi dalam penyelamatan dunia dari panas yang semakin meningkat, pemenuhan air bersih untuk kebutuhan penduduk Jakarta yang mengalami kekeringan. Kita juga telah mengetahui bahwa dengan adanya hamparan tumbuhan / pepohonan maupun tanaman tanaman juga akan mengurangi polusi udara dari CO2 (Karbon). Bahkan selain dampak tersebut nantinya juga akan melahirkan manfaat baru melihat kebutuhan penduduk yang semakin meningkat bahkan Ibu Kota Jakarta menjadi tempat wisata yang asri apalagi kasyarakat Indonesia saat ini sedang digencarkan dengan masyarakat ekonomi asean (MEA ) yang nantinya menjalin hubungan dengan negara luar. Peluang ini juga besar bagi penduduk Jakarta yang akan menyambut kehadiran orang asing yang biasanya melakukan touring ke Jakarta. Dengan penataan lingkungan yang seperti ini juga semoga menjadi awal yang akan dapat membantu mendisplinkan masyarakat tentang lingkungan sehat dengan menjaga agar tetap bersih dan asri, nyaman, aman, sejuk dan berilmu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H