Lihat ke Halaman Asli

Vina Yunita

Sosial Budaya

KKN Unisnu Jepara XVII Lakukan Renovasi Sanggar Gamelan untuk Menghidupkan Kembali Pelatihan Tradisional di Desa Kendengsidialit

Diperbarui: 29 Agustus 2024   22:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sanggar Gamelan Kendengsidialit/Dok. pri

Jepara, 27 Agustus 2024 -- Sebagai Program Kerja Utama berbasis kemitraan, tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Unisnu Jepara XVII telah melakukan renovasi terhadap Sanggar Gamelan di Kendengsidialit. Langkah ini bertujuan untuk menghidupkan kembali pelatihan dan pertunjukan gamelan yang telah lama vakum.

Sanggar Gamelan yang terletak di belakang rumah Kepala Desa Kendengsidialit sebelumnya mengalami penurunan aktivitas akibat kondisi fisik bangunan yang memprihatinkan dan kurangnya perawatan. Tim KKN, yang terdiri dari mahasiswa-mahasiswa dari berbagai disiplin ilmu, mengambil inisiatif untuk memperbaiki fasilitas tersebut sebagai bagian dari program pengabdian masyarakat.

Tim KKN Renovasi Sanggar/dok. pri

Dalam proses renovasi, tim KKN fokus pada perbaikan dan perawatan alat-alat gamelan. Selain itu, mereka juga membersihkan dan memberikan hiasan dalam sanggar. Ketua KKN, Mishbahul Munir, menyatakan, "Kami berharap renovasi ini tidak hanya memperbaiki kondisi fisik sanggar, tetapi juga menghidupkan kembali minat dan kecintaan masyarakat terhadap seni gamelan. Dengan adanya fasilitas yang lebih baik dan pelatihan yang teratur, kami percaya sanggar ini akan menjadi pusat kegiatan budaya yang aktif."

Kepala Desa menyambut baik langkah tersebut. Beliau mengungkapkan rasa syukurnya, "Kami sangat berterima kasih kepada tim KKN. Sanggar ini memiliki nilai sejarah yang penting bagi kami, dan sekarang kami bisa kembali menikmati pelatihan dan pertunjukan gamelan seperti dulu." ujar Kahono Wibowo, Kepala Desa Kendengsidialit.

Renovasi ini diharapkan dapat menjadi langkah awal untuk mengembangkan kembali tradisi gamelan di daerah tersebut, serta memperkuat identitas budaya lokal melalui seni tradisional.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline