Lihat ke Halaman Asli

Bersama Kita Tuntaskan COVID-19

Diperbarui: 17 Juli 2021   21:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Source by   https://www.rai.it/resizegd/1024x768/dl/img/2020/03/1584458473277.AP20077443533975.jpg

Pada akhir tahun 2019, tepatnya tanggal 31 Desember 2019, organisasi kesehatan dunia, WHO mendapatkan informasi mengenai kasus pneumonia yang terjadi di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Cina. Setelah dilakukan penelitian mengenai kasus tersebut, tepatnya tanggal 7 Januari 2020, otoritas Cina mengonfirmasi telah menemukan virus baru, yaitu virus corona. Virus ini masih menjadi bagian dari famili virus flu, seperti virus SARS dan MERS. Kurang lebih satu bulan, tepatnya pada tanggal 11 Febuari 2020, WHO mengumumkan nama virus corona jenis baru tersebut adalah Corona Virus Disease 2019 (COVID-19). Covid-19 adalah penyakit yang disebabkan oleh sebuah virus, yaitu virus severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2), yang dapat menyebabkan gangguan sistem pernapasan, mulai dari gejala yang ringan, seperti flu, infeksi paru-paru, dan juga penyakit yang menyerang sistem imunitas tubuh.

Seperti yang dikatakan oleh WHO beberapa waktu lalu, penyebaran virus corona bisa saja terjadi melalui udara. Udara di dalam konteks ini adalah jika seseorang yang terpapar virus corona batuk dan bersin sembarangan di tempat umum tanpa menutupnya, udara yang keluar dari hidung dan mulut itulah yang menjadi salah satu penyebab penularan virus corona. Selain itu, penyebaran virus corona terjadi melalui permukaan yang terkontaminasi, seperti pada saat seseorang menyentuh permukaan yang mungkin telah terkontaminasi virus dari penderita, virus dapat berpindah ke hidung, mulut, atau mata yang tersentuh permukaan yang terkontaminasi tersebut. Virus corona ini dapat bertahan selama 2-3 hari di permukaan tertentu.

Pada saat seseorang terpapar virus corona, penderita biasanya mengalami gejala umum berupa demam, batuk kering, lemas, sakit tenggorokan, pusing, dan mual. Gejala-gejala umum tersebut biasanya hanya dianggap sebagai akibat dari kelelahan saja. Namun, kehilangan indera penciuman (anosmia) dan indera perasa merupakan gejala yang menguatkan bahwa seseorang terpapar virus corona. Kasus yang lebih membahayakan lagi adalah ketika orang yang terpapar virus corona adalah orang lanjut usia atau orang yang memiliki penyakit bawaan, seperti diabetes, kanker, dan penyakit kronis lainnya. Virus corona juga memiliki gejala-gejala yang lebih serius, seperti mengalami nyeri dada yang luar biasa, sesak nafas, bahkan hilangnya kemampuan bergerak dan berbicara.

Seseorang yang terpapar virus corona mulai menunjukkan gejalanya pada hari ke-2 hingga hari ke-14 setelah kontak dengan virus. Sebagai salah satu organisasi kesehatan di Indonesia, Kementrian Kesehatan Republik Indonesia merekomendasikan bahwa seseorang yang terpapar harus melakukan isolasi selama 10 hari ditambah 3 hari setelah bebas gejala. Selama masa inkubasi atau isolasi, penderita harus banyak minum air putih, berjemur setiap pagi, dan mengonsumsi makanan atau minuman yang mengandung vitamin C. Hal ini dilakukan agar tubuh kembali merespon dan pulih dari paparan virus corona.

Virus corona dapat menyerang siapa saja, kapan saja, dan dimana saja. Orang yang mungkin sehat saja dapat terpapar virus ini. Untuk mengurangi risiko dari paparan virus corona, hal-hal yang harus kita lakukan, yaitu memakai masker saat berpergian keluar rumah, cuci tangan pakai sabun dengan benar, jangan menyentuh permukaan benda sembarangan, selalu menjaga jarak aman, dan menjauhi kerumunan. Seperti yang dikatakan pemerintah, selalu patuhi protokol kesehatan yang ada. Mulai saat ini, pemerintah juga menyediakan dua jenis vaksin, yaitu sinovac dan astrazeneca. Vaksin dapat diperoleh secara gratis oleh seluruh masyarakat. Masyarakat hanya diminta untuk menunggu giliran vaksinasi untuk menuntaskan segala permasalahan yang berkaitan dengan virus corona ini. Tentu kita ingin negeri ini kembali normal dan perekonomian bangkit bukan?. Oleh karna itu, bersama-sama  kita pasti bisa melawan Covid-19 dengan tetap mematuhi protokol kesehatan dan mengikuti langkah-langkah dalam mencegah penularan, dengan begitu kita semua bisa saling menyelamatkan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline