Lihat ke Halaman Asli

Elpida

Diperbarui: 13 September 2022   10:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Elpida

Ketika sebuah Doa sudah tertuang pada suatu pengharapan
Saat itulah kekecewaan akan berjalan beriringan
Bagaimana bisa? Katamu
Sudah kukatakan bukan,Bahwa antara kebahagian dengan kesedihan itu terlampau tipis
Lantas mengapa pengharapanmu masih tertuju kepada mereka yang tak pasti
Mereka yang bisa menyakiti, bahkan mengingkari mungkin
Sudahlah ragamu sudah remuk redam dengan segala tuntutan yang kian menderu
Lalu masihkah kau mau menghancurkan hatimu dengan pengharapan ini?

Puisi ini berisikan tentang harapan, seperti berharap kepada seseorang yang tak kunjung usai padahal dihidupnya sudah banyak tuntutan dan pikiran yang lebih baik dipikirkan dan dilakukan daripada berharap kepada seseorang yang tak pasti

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline