Lihat ke Halaman Asli

Sebuah Topeng

Diperbarui: 17 Juni 2015   20:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Hitam yang membaret putih ini

Ku ijinkan ia melukiskan segala sesuatu

Senyuman, tawa yang terbayang,

Mengapa mereka kian menyiksa?

.

Andai detikan waktu dan dengungan suara ini

Mampu untuk menunggu sejenak saja

Biarkanlah seluruh akal sehat itu

Sanggup bertahan hidup di dalam aku

.

Apabila topeng dibenci orang,

Mengapa aku selalu memakainya?

Yang disaksikan oleh mereka bukanlah aku

Namun hanyalah ia yang ku ukir sedemikian rupa

.

Mereka berbisik “jangan lepaskan”

Namun hatiku haus untuk membuangnya

Walaupun wajahku lebih mengejutkan

Bolehkah ia diperlihatkan?

.

Puisi oleh Vina Tjandra

.

*mempersilahkan semua pembaca melontarkan kesan maupun kritik

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline