Lihat ke Halaman Asli

Dr. Ir. Vina Serevina

Doktor Pendidikan Fisika

Fenomena "Bunga" Angkasa, Cat's Eye Nebula

Diperbarui: 24 November 2021   13:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(Sumber Foto: ruangangkasaluas.blogspot.com)

Pernahkah kamu melihat bunga di luar angkasa? Bukan karena ada yang menanam bibitnya disana yaa. Tapi ini merupakan sebuah fenomena unik nan menakjubkan yang terjadi di luar angkasa. Apakah itu? Nah, Bunga ini merupakan hasil dari ledakan sebuah bintang raksasa,  yang mana fenomena ini dikenal dengan sebutan Cat's Eye Nebula. Sudah tahu tentang Cat's Eye Nebula ini? Penasaran kan? Yuk simak informasi berikut ini.

Di zaman dengan teknologi yang semakin berkembang ini kita bisa mengamati benda langit dan menyaksikan fenomena alam yang terjadi bahkan dari luar angkasa sekalipun, salah satunya seperti fenomena nebula atau sekelompok bintang di langit yang tampak sebagai kabut atau gas pijar bercahaya.

Bintang merupakan salah satu benda langit yang dapat kita lihat di malam hari cerah tanpa tertutupi awan. Sinarnya terlihat kelap-kelip seperti titik cahaya yang disebabkan oleh reaksi fusi nuklir yang menghasilkan energi yang terjadi pada intinya, mungkin membuat sebagian besar orang awalnya berasumsi bahwa bintang itu berukuran sangat kecil.  

Ridwan Abdullah Sani, dalam bukunya yang berjudul "Sains berbasis Alquran" menjelaskan bahwa ada bintang yang ukurannya jauh lebih besar daripada matahari. Bintang terlihat seperti titik cahaya yang berukuran kecil itu dikarenakan  jaraknya sangat jauh dari Bumi. 

Cahaya bintang menempuh waktu yang sangat lama, yaitu dalam orde ribuan tahun cahaya untuk bisa sampai dan terlihat oleh makhluk hidup di Bumi. Jadi tidak mengherankan jika ada bintang yang sebenarnya telah musnah, tetapi cahayanya baru sampai dan terlihat oleh makhluk hidup yang ada di Bumi. Sebagai benda langit yang tidak muncul secara tiba-tiba, bintang contohnya seperti pusat dari tata surya kita yaitu  matahari tidak bertahan akan selamanya. 

Setelah lahir dan berevolusi, bintang akan kehabisan semua bahan nuklirnya hingga akhirnya bintang tersebut akan mati. Semakin besar massanya maka umur bintang tersebut akan semakin pendek, karena bintang yang massa tinggi memiliki tekanan yang tinggi pada intinya sehingga akan membakar hidrogen lebih cepat. Hal ini sejalur dengan hubungan antara massa benda dan tekanan dalam ilmu fisika dalam Hukum Pascal.

 

 Teleskop raksasa, Hubble milik Badan Antariksa Amerika Serikat, NASA telah berhasil menangkap fenomena nebula Mawar atau dijuluki juga dengan Cat's Eye Nebula yang memliki kode NGC 6543 dan juga memiliki nama lain Caldwell 6, merupakan fenomena yang menunjukkan detik-detik kematian sebuah bintang yang dikenal sebagai Planet Nebula yang menghasilkan bentuk seperti bunga mawar berwarna merah. 

Ledakan bintang ini berjarak 3.000 tahun cahaya dari bumi, yang diperkirakan telah berumur 1.000 tahun lebih dan berada di bagian utara konstelasi Draco. Tidak seperti namanya benda ini bukan planet, nama nebula planeter diberikan oleh para astronom pada abad ke-18 dan ke-19 karena terlihat mirip planet terjauh tata surya, yaitu Uranus dan Neptunus.

Cat's Eye Nebula pertama kali ditemukan oleh astronom Jerman-Inggris yang bernama Sir William Herschel pada bulan Februari 1786. Sementara itu, William Huggins, seorang astronom amatir yang berasal dari Inggris, merupakan orang pertama yang meneliti tentang spektrum dari fenomena Cat's Eye Nebula ini, yang mana hasil penelitiannya tersebut menyimpulkan bahwa nebula planeter bersifat gas, tidak seperti perkiraan sebelumnya yang menyebutkan bahwa nebula planeter adalah bintang atau planet.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline