Lihat ke Halaman Asli

Balqis Politicon

Diperbarui: 24 Juni 2015   15:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1365322901118315089

[caption id="attachment_246599" align="alignnone" width="300" caption="marketing.co.id"][/caption]

Apabila politik dalam artian luas adalah bagaimana cara seseorang mendapatkan sesuatu, dalam waktu kapan dan dengan cara apa, maka dapat dikatakan hampir semua bidang kehidupan bersentuhan dengan politik.

Para tokoh feminis yang memperjuangan kesetaraan perempuan dengan lelaki, pun menilai bahkan politik dapat terjadi dalam ruang privat atau rumah tangga, yakni dikasur, didapur dan disumur. Pada praktik politik ini, banyak kaum perempuan menjadi objek dan didominasi oleh laki-laki atau suaminya. Karena perempuan kebanyakan ini, seperti yang dikatakan Aung Saan Su Kyi, tokoh perempuan pejuang demokrasi di Myanmmar, "mungkin kamu tidak pernah memikirkan politik, tetapi politik memikirkan mu."

Politik diatas kasur, kita lihat banyak lelaki lebih mementingkan kepuasan pribadinya ketimbang perempuan, padahal adalah hak yang sama untuk keduanya mendapatkan kepuasan yang sama. Bahkan ada yang menilai, permpuan sudah bekerja seharian membenahi rumah dan menjaga anak, lelakinya pulang pun si istri masih dikerjai ditambah lagi tak dapat kepuasan diri.

Politik didapur merupakan cerminan, hanya lelakilah yg berhak bekerja di ruang publik. Kaum perempuan mengurusi rumah dan menyiapkan makan untuk lelakinya. Banyak kasus perceraian, dimulai dari sini, suami beralasan istri tidak rapih, tidak bisa memasak, masakan tidak enak, dan lain-lain yang sebenarnya hanya alasan klise untuk mencari istri tambahan atau pengganti.

Politik sumur, banyak diartikan istri untuk selalu menjaga kebersihan rumah, kebersihan diri atau tubuhnya, lagi-lagi untuk melayani suami. Padahal banyak suami yang tidak berlaku sebaliknya.

Ketergantungan materi si istri terhadap suami adalah penyebab utamanya. Ditambah lagi pemahaman istri terhadap nilai-nilai yang menjadi hak dan kewajibannya sangat minim. Maka sudah merupakan satu yang given atau diterima bila dikatakan seperti penggalan lirik lagu lawas "wanita dijajah pria sejak dulu" atau peribahasa jawa mengatakan sikap istri kepada suaminya itu "surga nunut, neraka katut".

Menjadi tugas besar, bagi kita semua khususnya kaum perempuan untuk memutar balikan paradigma tersebut. Dalam praktik politik privat atau rumah tangga, jangan lagi perempuan menjadi babu dari politik dominasi laki-laki. Sekarang, perempuan harus sadar dan mau untuk menjadi "Balqis Politicon"atau Ratu Politik.

Penulis menamakan Balqis Politicon, terinspirasi dari pelajaran baik Ratu Balkis. Dikisahkan Ratu Balqis adalah sosok yang pandai, kaya, cantik, bijaksana yang menikahi Nabi Sulaiman untuk menjadi pemimpinnya. Dan membentuk serta mendukung kepemimpinan politik Nabi Sulaiman dalam keluarga dan wilayah serta rakyatnya.

Kesuksesan Ratu Balqis adalah dimana dia membentuk dan mendukung kesetiaan Sulaiman pada amanah yang diemban dan kebijakan yang bajik berpihak pada rakyatnya.

Apa yang dilakukan Ratu Balqis tentunya telah memberikan pengajaran kepada kaum perempuan, bahwa mereka mempunyai pengruh yang besar dalam dunia perpolitikan. Apakah mereka mau membentuk wajah politk yang garang atau yang bersahabat.

Kecerdasan, kekayaan, kecantikan, kebaikan, kemurahan hati adalah hal yang harus diperjuangkan oleh Balqis Politicon. Tidak hanya sampai disitu, Balqis Politicon pun harus tepat memilih imam atau pemimpinnya yang memang dapat melakukan perubahan atau perbaikan dalam kehidupan di zaman yang gelap ini.

Apabila istri dari para pejabat negeri ini merupakan kategori Balqis Politicon, dapat dipastikan, akan menjadi minim perilaku kekerasan, korupsi, kolusi, nepotisme yang dilakukan oleh aparatur negara yang didominasi laki-laki. Atau kita tidak melihat lagi aparatur negara yang perempuan dipanggil dan ditahan oleh KPK.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline