Lihat ke Halaman Asli

Vina Notaviya

Tadris Ips

Filsafat Pendidikan Progresivisme

Diperbarui: 14 Mei 2020   21:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Aliran progresivisme memandang bahwa proses pembelajaran perlu ditekankan pada pembentukan kreativitas, pemberian sejumlah kegiatan, suasana yang alamiah, dan mempertimbangkan pengalaman siswa. Ada beberapa prinsip dalam aliran progresivisme yang menjadi landasan dalam proses Pendidikan. Pertama, proses Pendidikan menentukan asal-muasal dan tujuan pada anak. Maksudnya, subjek didik (anak) merupakan pusat pembelajaran, oleh karenanya, kebutuhan, kepentingan, dan inisiatif siswa menjadi pangkal dalam pemgembangan kurikulum dan metode pembelajaran. Kedua, para siswa adalah aktif bukan pasif. Artinya, siswa bukanlah makhluk pasif yang sekedar menanti guru akal pikirannya dengan banyak informasi. Para siswa adalah makhuk dinamis yang secra alamiah berkeinginan untuk belajar dan dalan prose belajar seorang guru yang berusaha menyodorkan kemampuannya kepada mereka. Ketiga, seorang guru berperan sebagai penasihat, pembimbing, pemadu, dan pengarah dalam ruang kelas. Keempat,  sekolah adalah sebuah dunia kecil masyarakat besar. 

Tokoh-tokoh

1. William James (1842-1910) James berpendapat bahwa pikiran merupakan eksistensi organic yang mempunyai fungsi bilogis dan nilai kehidupan serta berfungsi mempelajari sebagian ilmu pengetahuan

 2.John Dewey (1859-1952) Dalam teorinya dewey mengemukakan tetang progresivisme yang lebih menenkankan pada anak didik dan minatnya daripada mata pelajarannya sendiri. 

3.Godfrey Kneller Menurutnya system belajar harus dikaitkan denga minat dan kebutuhan siswa, serta peran seorang guru ialah sebagai pembimbing




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline