Lihat ke Halaman Asli

Beberapa Kemeriahan Menjelang Peringatan Ke-60 KAA

Diperbarui: 17 Juni 2015   08:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1429137507410618003

Tahun ini, Indonesia menjadi tuan rumah untuk peringatan ke-60 Konferensi Asia Afrika (KAA) yang akan berlangsung di Bandung dan Jakarta pada tanggal 19-24 April 2015. Hingga tanggal 11 April 2015 lalu, sudah ada 16 negara yang mengajukan pertemuan bilateral dengan Presiden RI Joko Widodo. Negara-negara tersebut diantaranya,

1)Tiongkok,

2)Myanmar,

3)Pakistan,

4)Bangladesh,

5)Vietnam,

6)Iran,

7)Palestina,

8)Afrika Selatan,

9)Zimbabwe,

10)Mesir,

11)Nepal,

12)Yordania,

13)Swaziland,

14)Mozambik,

15)Jepang, dan

16)Seycheles.

Serangkaian acara telah dipersiapkan dalam peringatan tersebut. Diawali dengan pertemuan pejabat tinggi (SOM) pada tanggal 19 April 2015. Kemudian pertemuan pejabat setingkat menteri pada 20 April 2015 dan pertemuan bisnis Asia-Afrika pada 21 April 2015. Puncak peringatan tersebut akan berlangsung di Kota Bandung tanggal 24 April 2015 dengan agenda historical walk yang dilakukan oleh para pemimpin negara Asia-Afrika dari Hotel Savoy Homann sampai Gedung Merdeka.

Peringatan ke-60 KAA ini tentu menjadi momen penting bagi Indonesia, mengingat Indonesia—khususnya Bandung—mempunyai peranan besar pada saat KAA pertama kali diselenggarakan pada tahun 1955. Maka dari itu, Bandung telah menyiapkan berbagai event meriah dengan mengusung 6 konsep utama, yaitu :

1.Emphaty

Solidarity Day Tribute To Soekarno & Mandela tanggal 21 April 2015 yang berlokasi di beberapa taman tematik Bandung (Jomblo Park, Skate Park, Film Park, Bawet Park, dan Kampoeng Pulosari Park)

2.History

Bandung 1955 : Photo Exhibition of 1955 Asian African Conference yang berlangsung tanggal 21-26 April 2015 di Paris van Java Mall

3.Connection

Asian African Meet and Greet : Mall to Mall Performance berlangsung di Paris van Java Mall dan Cihampelas Walk pada tanggal 22-23 April 2015

4.Local Identity

Angklung for the World : 20.000 Angklung Performance yang berlangsung di Stadion Siliwangi tanggal 23 april 2015

5.Collaboration

Asian African Parade : A custome and percussion street festival yang akan berlangsung di sepanjang Jalan Asia Afrika pada tanggal 25 April 2015

6.Culture

Festival of Nations : Asian African Culture Performance di Jalan Dago yang berlangsung pada tanggal 26 April 2015.

Selain enam event utama di atas, masih banyak event lain yang akan dilaksanakan di Kota Bandung seperti Bandung Historical Study Games (BHSG), Bandung Art and Craft Expo, Asia Africa Smart City Summit, Gelar Pesta Rakyat area 30 kecamatan di Kota Bandung, Creative Cities Conference, dan lain sebagainya dengan total 60 acara.

Bahkan pada tanggal 12 April 2015 lalu diadakan Temu Akbar Relawan AAC 2015 di Alun-alun Kota Bandung yang dihadiri lebih dari 1.500 masyarakat umum yang mendaftar dan meregistrasi sebagai relawan KAA. Acara tersebut berlangsung sejak pukul 06.00 di 6 starting point dengan agenda pembenahan area Asia Afrika hingga pukul 11.00 berkumpul di Alun-alun dengan agenda flashmob, pengumuman pemenang sayembara nama kelompok relawan, dan botram bersama. Acara tersebut juga dihadiri langsung oleh Walikota Bandung, Ridwan Kamil beserta istrinya, Atalia untuk menyampaikan orasi singkat dan pemberian hadiah pemenang sayembara.

Selain itu, persiapan dan pembenahan menjelang peringatan ke-60 KAA sudah terlihat di beberapa titik kawasan Bandung, terutama sepanjang Jalan Asia Afrika. Ridwan Kamil mengungkapkan akan membawa konsep Indonesia di Kota Bandung dengan pembenahan yang dilakukan secara bertahap. Trotoar jalan diperbaharui dan semakin dipercantik dengan dekorasi tiang lampu jalan berkonsep vintage serta beberapa kursi besi. Bahkan beberapa monumen tengah dibangun untuk memperindah kawasan tersebut.

Konferensi Asia Afrika merupakan momen bersejarah dan berperan besar bagi dunia. Peringatan  ke-60 KAA ini diharapkan dapat menumbuhkan semangat bergotong royong membangun bangsa menjadi lebih baik, terutama untuk para generasi muda. Seperti kutipan pernyataan Walikota Bandung Ridwan Kamil saat orasi Temu Akbar Relawan 2015 lalu

“Jadilah generasi penggerak, bukan generasi pengkritik. Kita adalah generasi turun tangan, bukan generasi tunjuk tangan”

(Referensi : Harian Umum Pikiran Rakyat, akun twitter @infobandung, @ridwankamil dan @AACarnival2015 )

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline