Lihat ke Halaman Asli

Vina Fitrotun Nisa

partime journalist

Aktualisasi Nilai Tri Tangtu Buana dalam Kehidupan Sehari-hari

Diperbarui: 4 Juli 2024   14:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber gambar: karya pribadi

Tri Tangtu Buana, atau lebih dikenal oleh masyarakat Sunda sebagai ajaran Sunda Wiwitan, merupakan salah satu ajaran dari Raja Padjajaran terkemuka, yakni Sri Baduga Maharaja. Dalam beberapa keterangan, Raja Padjajaran ini diketahui berkuasa pada sekitar abad ke-15 dan dikenal sebagai sosok pemimpin teladan yang mengayomi rakyatnya. Sri Baduga Maharaja juga dikenal dengan sebutan Prabu Siliwangi. Salah satu keteladanan besar Prabu Siliwangi yang jarang diketahui orang adalah pendekatannya dalam menambah luas Wilayah Padjajaran pada waktu itu. Sang Prabu tidak memilih jalur perang atau invasi, melainkan menggunakan jalur damai.

Selain perdamaian, Prabu Siliwangi juga dikenal memiliki kepedulian terhadap spiritualitas dan penjagaan terhadap lingkungan. Saya menduga, sepertinya prinsip ini yang kemudian terus diwariskan dan menjadikan banyak masyarakat Sunda memiliki sikap yang religius, cinta damai, dan peduli terhadap lingkungan. Namun ternyata, jika digali lebih lanjut, aktualisasi dari nilai-nilai ini dimulai dari 3 ajaran tersebut.

Pembaca boleh percaya atau tidak, namun bagi saya sebagai masyarakat Sunda, penting bagi saya untuk mengetahui lebih dalam tentang identitas diri saya serta filosofi atau nilai apa yang melekat di dalamnya.

Kembali ke pembahasan Tri Tangtu Buana, prinsip ini adalah pedoman hidup yang menekankan keselarasan atau harmoni antara kita dengan Tuhan, alam, dan manusia lainnya. Prinsip ini mengatur dan menjadi panduan atau tata nilai tentang bagaimana seharusnya kita sebagai manusia menjalankan interaksi dengan ketiga unsur tersebut.

Tri Tangtu Buana ini berisi 3 prinsip. Prinsip pertama adalah rama (kepemimpinan dan pelayanan). Meskipun bukan pemimpin, kita dapat menunjukkan sisi kepemimpinan dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu cara untuk menunjukkan prinsip tersebut adalah menunjukkan sikap peduli, empati, dan melayani. Layaknya seorang pemimpin, kita dapat memberikan dukungan moral bagi teman atau tetangga yang sedang kesulitan hingga menjadi contoh yang baik di masyarakat.

Kedua, prinsip resi atau kebijaksanaan. Sama seperti nilai pertama, nilai kedua pun dapat dijalankan walaupun kita tidak berada dalam posisi teratas atau posisi pimpinan. Contohnya, ketika posisi kita saat ini sebagai pekerja, kita dapat menjalankan nilai itu dengan menjadi pekerja yang jujur, adil, berintegritas, dan tidak korupsi. Cerminan dari nilai tersebut adalah bahwa kita berperan seperti guru spiritual yang memberikan pencerahan atau kebijaksanaan melalui sikap yang kita tunjukkan.

Ketiga, ratu, hampir sama dengan kedua prinsip di atas, prinsip ini menekankan keadilan terutama dalam membuat keputusan. Bentuk aktualisasi dalam kehidupan sehari-hari dapat ditunjukkan dengan menunjukkan sikap kooperatif saat proses pengambilan keputusan. Proses dan hasil dari pengambilan keputusan ini harus melalui proses yang adil dan memperhatikan kepentingan serta kebaikan untuk semua pihak. Sikap ini dapat dicerminkan saat kita berkeluarga, saat menjadi pemimpin di sebuah organisasi, perusahaan, atau bahkan saat kita bekerja dengan orang lain.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline