Alkisah di sebuah desa bernama purbasari, hidup keluarga miskin bernama Esih, Esih memiliki anak perempuan bernama iin. Iin lalu menikah dengan lelaki baik hati bernama komar. Karena kemiskinannya, iin tidak mampu membeli dan bertahun-tahun tinggal di rumah ibunya.
Meskipun tetangga iin selalu mengejek dan menjauhinya karena miskin , sebagai ibu esih tak pernah menghiraukannya. Sebaliknya, Esih selalu menasihati dan menyemangati anaknya agar bekerja lebih keras lagi.
Suatu hari saat iin dan komar sedang berjualan di pasar, iin melihat sebuah truk yang sedang menurunkan telur-telur ayam kea gen telur. Melihat kejadian itu, ia menjadi berpikir bagaimana kalau ia dan suaminya komar menjadi peternak ayam saja, mengingat permintaan orang terhadap telur ayam sangatlah tinggi.
" mas komar, coba lihat truk dan kedai itu. aku lihat setiap dua hari sekali puluhan karton telur yang dijual di kedai itu habis terjual. Bagaimana kalau kita menjadi peternak ayam saja," pinta iin kepada suaminya.
"aku ikut maumu saja in. tapi aku tak tahu bagaimana kita memulainya, dan apakah kamu siap jika saat merintis usaha kita menemui banyak kesulitan." Tanya komar