Lihat ke Halaman Asli

Vina Fitrotun Nisa

partime journalist

Persahabatan Tanti dan Dewi

Diperbarui: 1 Juli 2022   04:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber Foto: https://hellosehat.com/

Pada bulan Ramadhan tahun 1430 H, Tanti beserta orangtua dan kedua adiknya pergi ke kota kediri. Disana ia akan mengunjungi rumah paman dari pihak bapaknya. Orangtua tanti berencana untuk mengikutkan anak-anaknya dalam program diklat Ramadhan di rumah om Hadi yang merupakan guru mengaji di kampungnya.

 Malam hari setibanya di kota kediri, Tanti beserta keluarga disambut hangat oleh keluarga om Hadi, Tante emi menghidangkan ikan bakar dan beraneka kue tradisional lainnya. Vega yang merupakan sepupu Tanti langsung berbincang akrab sambil sesekali terdengar suara cekikikan.

  Keesokah harinya mama dan papa Tanti berpamitan kepada om Hadi untuk pergi lagi ke Banjarmasin, mama dan papa menitipkan tanti dan adiknya agar dapat mengikuti program diklat selama bulan Ramadhan

 Tanti yang sudah diberikan pengertian sebelumnya tidak terlihat sedih saat momen perpisahan itu. sebaliknya ia meminta doa agar dapat mendalami ilmu agama selama tinggal di kediri.

 7 hari berlalu dan kegiatan tanti berjalan dengan sangat menyenangkan, ia menemukan banyak pengalaman dan teman baru selama disana. Tanti sangat senang bisa menghabiskan waktu dengan banyak teman sebayanya sambil mengkaji ilmu agama.

 Disana, tanti bersahabat dengan seorang remaja baik hati bernama dewi, dewi adalah anak petani yang cerdas, selain mengikuti pengajian, tanti senang menghabiskan waktu di sawah sambil ngobrol bersama dewi. 

Tak jarang tanti pun menginap di rumah dewi. Tanti sangat senang memiliki sahabat seperti dewi yang baik dan pengertian.

 Suatu hari pada malam 28 ramadhan, usai melaksanakan shalat tarawih tanti bekata dengan sedih kepada dewi. Ia berpamitan kalau tgl 29 ia dan kedua adiknya akan kembali pulang ke Banjarmasin. Sebagai kenang-kenangan tanti memberikan jam tangan kesayangannya kepada dewi, dewi pun memberikan sebuah Al-qur'an sebagai kenang-kenangan.

 Tanggal 29 pun tiba, orangtua tanti datang untuk menjemput anak-anaknya. Dalam momen perpisahan itu tanti berpamitan kepada orang-orang kampung termasuk Om Hadi, tante emi dan juga Dewi. Tanti memeluk dewi erat dan berpesan agar dewi sering memberi kabar kepadanya.

 Hari terus berlalu, tanpa terasa tanti sebentar lagi akan menjadi mahasiswa di sebuah perguruan tinggi negeri di Yogyakarta, Tanti diterima sebagai mahasiswa jurusan kedokteran gigi

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline