Salah satu perhelatan olahraga terbesar di Indonesia telah sukses digelar. Sabtu lalu, masyarakat Indonesia digegerkan dengan penyelenggaraan balap mobil formula. Formula E ternyata kepanjangan dari formula electic, atau kompetisi mobil yang berbahan bakar listrik.
Ada yang menarik dari penyelenggaraan ini adalah absennya BUMN dari daftar sponsor yang telah ada. Disebut-sebut oleh beberapa media, BUMN membedakan perlakuan antara event ini dengan event olahraga internasional lain yang beberapa bulan lalu diselenggarakan di Lombok. Ya, apalagi kalau bukan event akbar Motogp Mandalika.
Setelah mencari ke berbagai sumber, ternyata BUMN tepatnya Pertamina, menggelontorkan dana sebesar Rp 100 Milyar untuk event Motogp. Sementara, untuk perlombaan serupa yang digelar di Jakarta, BUMN tidak memberikan apa-apa.
Sebetulnya, kebenaran bahwa BUMN sama sekali tidak memberikan dukungan dana dalam event tersebut patut ditanyakan ulang dan dikonfirmasi. Untuk mengkonfirmasi kebenaran ini tentu diperlukan statement dari kedua pihak. Yakni pihak dari penyelenggara Formula E dan pihak dari pertamina.
Berdasarkan statement juru bicara Kementerian BUMN Arya Sinulingga, salah satu alasan BUMN absen dalam sponsorship event Formula E adalah karena lambatnya proposal yang diterima dan fokus BUMN terhadap event pemerintah lainnya yang akan digelar yaitu pertemuan G20.
Absennya dukungan BUMN baik secara finansial maupun moral nampaknya menumbuhkan asumsi di masyarakat yang dikait-kaitkan dengan agenda politik 2024. Sungguh sangat disayangkan jika ini benar adanya. Namun, sedikit banyak masyarakat sudah terlanjur memotret keadaan tersebut.
Dalam event motogp misalnya, bagaimana kita melihat besarnya dukungan Presiden, Menteri, DPR dan tokoh-tokoh lainnya yang ditunjukkan dengan kehadiran mereka kesana. Ditambah lagi sokongan dana besar yang diberikan dalam event ini seolah-olah menunjukan adanya sesuastu yang terjadi.
Terlepas dari persiapan para tokoh dalam kontestasi akbar di tahun 2024, sebagai masyarakat biasa kami rasanya hanya bisa menjadi penonton yang penuh harap. Janganlah melihat ini dari sisi politik misalnya. Bayangnyan event ini merupakan ajang internasional balapan mobil bertenaga listrik.
Kemana komitmen pertamina dalam penggunaan energi terbarukan. Setidaknya jika ini momen ini dilihat secara jernih, momen ini dapat sekaligus dijadikan momentum besar-besaran dalam mengkampanyekan energi yang ramah lingkungan. Tetapi pertanyaan tetaplah pertanyaan, biarlah kita menjawab dengan jawaban kita masing-masing.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H