Lihat ke Halaman Asli

Vina Serevina

Dosen Universitas Negeri Jakarta

Konsep Fisika pada Atlet Short Track Speed Skating di Olimpiade Musim Dingin Beijing 2022

Diperbarui: 28 April 2022   12:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar 1. Short Track di 2022 Winter Olympics

Sumber: https://www.kvoa.com/sports/olympics/

Oleh: Dr. Ir. Vina Serevina, M.M., Shanthy Intan Rahmawati, Pendidikan Fisika UNJ Angkatan 2019

Di keseharian sering kita menggunakan konsep fisika, namun banyak yang tidak menyadarinya, seperti contoh dalam hal biasanya yaitu berjalan atau bersepada, dan dalam permainan ada roller coaster, di olahraga ada sepak bola, lompat galah, dan ice skating/short track speed skating, bahkan sampai ke pembuatan bom sekali pun.

Tujuan ditulisnya artikel ini yaitu diharapkan dapat menjelaskan analisis gerak dalam salah satu penerapan konsep fisika dalam olahraga yaitu short track speed skating. Dan selain itu, manfaat dengan ditulisnya artikel ini baik bagi penulis dan pembaca yaitu dapat memperoleh pengetahuan secara luas tentang aplikasi gerak pada short track speed skating berdasarkan konsep fisika dan dapat meningkatkan kualitas keilmuan dan menambah wawasan mengenai aplikasi dari konsep fisika.

Mulai 1992, short track speed skating telah diakui sebagai olahraga resmi Olimpiade. Kompetisi ini dilakukan pada lintasan es berbentuk oval sepanjang 111,12 m dengan format balapan individu jarak pendek (500 m, 1000 m), menengah (1500 m), dan jarak jauh (3000 m). Format balapan semacam ini berbeda dari balapan speed skating di mana selama satu kali percobaan, peseluncur dengan waktu tercepat secara absolut akan memenangkan perlombaan (yaitu, berpacu melawan waktu) (Muehlbauer, Panzer, & Schindler, 2010). Karena perbedaan dalam format balapan ini, aspek strategis dianggap memainkan peran penting untuk keberhasilan dalam short track speed skating seperti kapan dan di mana menyalip, drafting untuk berapa lama dll. (Foster, de Koning, Rundell, & Snyder, 2000).

1200px-skate-shorttrack-6254dde8bb44860c3405e6a2.jpg

Gambar 2. Sepatu luncur

Sumber: https://commons.wikimedia.org/

Sebagian besar, konsep fisika di balik seluncur es turun digunakan untuk menganalisis pergerakan sepatu luncur di atas es. Sepatu luncur tersebut akan meluncur di atas es dan mereka mendorong es dengan ujungnya, yang menyebabkan peningkatan kecepatan. Selain itu konsep fisika ditemukan di gesekan rendah dari pisau sepatu luncur dengan es, yang memungkinkan peseluncur meluncur dengan mudah di atas permukaan es, dan juga selain itu, sifat fisik es memungkinkan peseluncur dengan sepatu luncur-nya untuk berputar, mempercepat, atau berhenti.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline