Lihat ke Halaman Asli

Vina Amelia

Buruh Pabrik

Angka 0-9 yang Maha Kuasa

Diperbarui: 8 Desember 2023   17:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Angka 0-9
dengannya manusia diperbudak......
untuk membuat pesawat tempur dan bom nuklir
bertani beternak buat rumah pakaian memasak gali tambang
bahkan jadi polisi dan tentara perang....
segala bangsa...termasuk saya dan anda...
diperbudak angka 0-9
klo gak punya angka 0-9 dilecehkan manusia....
Angka 0-9
bisa hancurkan gunung untuk jalan tol...
bisa luluh lantakkan satu kota dengan nuklir....
juga bisa untuk tujuan positif makan minum rumah kendaraan alat transportasi alat komunikasi....
seluruh dunia tunduk kepada angka 0-9
sulit menghindarinya...
kita saling memperbudak dan diperbudak dengan angka 0-9

orang jual narkoba dan miras...itu kan negatif...pasti ngersulo sambat ngambek purik nang tuhane.... jika gak ada yang beli...miras dan narkoba...mereka punya anak dan keluarga juga...meski profesi jual miras dan narkoba itu merugikan orang lain... maka saya beli narkoba dan miras....lalu saya buang ke sungai.....saya gak konsumsi sama sekali......

andai penjual narkoba dan miras... itu gak ngrepoti dan menjerumuskan orang lain dengan doa kepada tuhan....supaya ada yang beli miras dan narkoba...

andai mereka gak nyembah angka 0-9 sedunia

. itu klo mereka punya sumber pangan sendiri sumber pangan mandiri..dari pohon buah buahan.....menanam sebanyak banyaknya berbagai macam... pohon buah buahan ditiap rumah...dikanan kiri jalan kampung kanan kiri jalan raya kanan kiri jalan tol kereta api sungai .....tapi membina orang sedunia itu susah....bina keluarga aja susah....anak gak mau klo gak daging dan nasi...istri cerewet minta ini dan itu....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline