Lihat ke Halaman Asli

Vina Indriani

Universitas Ahmad Dahlan

Meningkatkan Kemampuan Berpikir Positif Melalui Aktivitas Bermain Boneka Tangan dengan Teori Kognitif Vygotsky

Diperbarui: 19 Mei 2023   20:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Disusun oleh :

Vina Indriani/ 2100002033 

Email: vina2100002033@webmail.uad.ac.id

PENDAHULUAN 

            Perkembangan kognitif sangat penting untuk mengembangkan kemampuan anak dalam mengeksplor dirinya, karena berkaitan dengan pikiran sadar seorang anak. Vygotsky memperkenalkan sejumlah ide dan konsepnya untuk mendeskripsikan san menjelaskan perubahan-perubahan dalam pemikiran logis yang diamatinya. Vygotsky meyakini bahwa anak mampu belajar dengan baik jika terus bersosialisasi dan butuh bantuan orang yang  lebih ahli untuk mengembangkan pegetahuan anak. Maka dari itu, sebagai guru perlu mengetahui kemampuan berpikir anak. Pada penerapan teori vygotsky dalam pembelajaran maupun aktivitas bermain posisi guru sebagai fasilitator dan pembimbing, metode yang digunakan lebih berfokus pada anak sehingga potensi anak dan cara berpikir anak dapat berkembang dengan baik.

            Bermain boneka tangan merupakan salah satu aktivitas yang populer di kalangan anak-anak. Selain meberikan kesenangan, bermain boneka tangan ternyata juga memiliki manfaat untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis anak-anak. Dalam artikel ini, akan dibahas tentang bagaimana bermain boneka tangan dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis anak-anak dengan teori vygotsky.

PEMBAHASAN

            Teori kognitif vygotsky menyatakan bahwa kemampuan berpikir manusia berkembang melalui interaksi sosial dan lingkungan sekitarnya. Vygotsky juga mengemukakan bahwa proses pembelajaran dapat ditingkatkan melalui interaksi sosial yang baik. Hal ini berarti, ketika anak berinteraksi dengan orang lain dalam bermain, mereka akan menerima informasi baru, belajar dari pengalaman, dan terus mengembangkan kemampuan berpikir kritis mereka.

            Menurut Prihanjani  (2016:4) boneka  tangan  ialah sekian dari banyak   media  yang   bisa  dimanfaatkan  pendidik   dalam   rangka   menunkang aktivitas  pembelajaran  di  kelas.  Dengan  memanfaatkan  media  ini,  diharapan  pesan yang  akan  ditujukan  kepada  anak  tersebut  akan  lebih  mudah  untuk  dicerna,  diterima dan  diserap  dengan  baik  oleh  anak.  Selain  daripada  itu,  media  ini  juga  akan  bisa berguna untuk merangsang anak supaya terfokus dengan semua aktivitas pengajaran yang akan diberikan kepadanya.

            Boneka tangan adalah salah satu media bantu yang menarik dan menyenangkan serta mudah dimainkan dan digunakan oleh anak. Boneka tangan ini berasal dari kain yang dibentuk menjadi berbagai macam karakter, seperti hewan maupun manusia. Ukuran boneka tangan tentunya lebih besar dari pada boneka jari. Dalam penggunaan boneka tangan yakni dimasukan kedalam tangan dan jari tangan dijadikan sebagai pendukung untuk menggerakkan tangan serta kepala boneka. Menceritakan dongeng menggunakan media boneka tangan dapat membantu anak dalam berbahasa, berkomunikasi  serta dapat memancing ide-ide kreatif anak yang nanti anak dapat berpikir kritis dengan bantuan media boneka tangan.

            Dalam bermain boneka tangan, anak-anak akan mengembangkan kemampuan berpikir kritis mereka melalui tiga tahapan yaitu pemodelan, coaching, dan internalisasi. Pada tahapan permodelan, anak akan meniru gerakan dan tindakan yang diperlihatkan oleh guru atau teman sebayanya. Dalam tahap ini, anak-anak akan belajar bagaimana cara memaikan boneka tangan dengan benar dan bagaimana mengungkapkan ide-ide mereka melalui boneka tangan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline