Lihat ke Halaman Asli

Tiga Bahaya Periodentis

Diperbarui: 24 Juni 2015   23:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Jikalau mata adalah jendela hati, maka mulut adalah jendela tubuh. Kesehatan rongga mulut seseorang berkaitan erat dengan kesehatan tubuhnya. Berbagai jaringan dalam rongga mulut layaknya sebuah layar yang mampu memberikan informasi mengenai kesehatan tubuh secara umum.

Salah satu jaringan yang mempunyai peran terbesar dalam memberikan informasi tersebut adalah jaringan periodontal atau jaringan penyangga gigi yang terdiri dari gusi, tulang pendukung gigi, sementum dan jaringan ikat yang bertugas mempertahankan gigi. Oleh karena itu, kondisi kesehatan jaringan ini menjadi sangat penting untuk dijaga dan dipelihara.

Kebersihan rongga mulut yang tidak dijaga menyebabkan akumulasi plak pada daerah sekitar gigi dan gusi. Plak adalah substansi putih dan lengket berisi bakteri dan sisa makanan yang tidak dibersihkan. Akumulasi plak pada daerah sekitar gusi dan gigi menyebabkan timbulnya respon peradangan tubuh yang ditandai dengan gusi kemerahan, bengkak, dan mudah berdarah yang biasa juga disebut sebagai gingivitis/radang gusi.

Apabila gingivitis ini tidak ditindaklanjuti, maka dapat berlanjut menjadi periodontitis/radang jaringan pendukung gigi yang ditandai dengan timbulnya gejala gigi sensitive, halitosis atau bau mulut, gigi terlihat panjang, gigi terasa goyang bahkan kehilangan gigi.

Tidak hanya berujung pada kehilangan gigi saja, gingivitis dan periodontitis juga memicu terjadinya berbagai macam penyakit lainnya pada tubuh. Sebut saja penyakit jantung coroner dan stroke, penyakit pernafasan dan kelahiran premature.

Penyakit Jantung Koroner dan Stroke

Penelitian terdahulu menemukan bahwa penderita periodontitis memiliki kecenderungan dua kali lebih tinggi terkena serangan jantung dan stroke. Beberapa teori menyebutkan hal ini dikarenakan peningkatan pembentukan sumbatan pembuluh darah akibat keberadaan bakteri dari plak yang masuk ke pembuluh darah kemudian terikat pada lemak yang menumpuk di pembuluh darah.

Kelahiran Prematur dan Bayi Berat Lahir Rendah

18,2% kelahiran prematur diasosiasikan dengan kondisi periodontal ibu yang tidak baik selama masa kehamilan. Wanita dengan penyakit periodontal beresiko delapan kali lebih tinggi melahirkan bayi prematur dibandingkan wanita tanpa penyakit periodontal. Bakteri pada penyakit periodontal menimbulkan respon peradangan tubuh yaitu dengan meningkatnya level prostaglandin dan sitokin yang merupakan hormon pemicu kontraksi rahim yang berujung pada kelahiran premature.

Penyakit Pernafasan

Seseorang dengan penyakit periodontal memiliki resiko dua kali lebih tinggi terkena penyakit infeksi paru-paru dibandingkan dengan seseorang tanpa penyakit periodontal. Bakteri yang terhirup dari rongga mulut selama proses pernafasan memiliki kemampuan mengkolonisasi jalur pernafasan yang berujung pada pneumonia. Resiko pneumonia dan penyakit paru-paru kronis dapat turun sebanyak dua hingga lima kali hanya dengan melakukan perawatan penyakit periodontal dan peningkatan pemeliharaan kesehatan gigi mulut.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline