Lihat ke Halaman Asli

Apakah Tampilan Tulisan Akan Mempengaruhi Kemampuan Membaca Anda?

Diperbarui: 30 Juli 2016   10:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi pribadi

Ketika kita membaca, akan dihadapkan pada proses menginterpretasi simbol bahasa secara orthografis. Melalui kemampuan bahasa dan pengalaman yang telah dimiliki, otak mencerna setiap segmen bahasa itu menjadi lebih bermakna.

Lalu, pertanyaannya adalah: akankah pembaca teks akan mengalami kesulitan ketika tulisan itu memiliki karakter yang tidak sebagaimana mestinya atau tampilan yang baru? Maksud saya, bukan teks yang acak-acakan. Teks itu sudah jadi, koheren, dan kohesif, tetapi dalam menampilkannya menciptakan adanya "guncangan" dalam diri terhadap karakter tulisan itu. Ambil contoh, tulisan yang tertera pada resep dokter, memo dari manajer,  dan sebagainya. Seluruh tulisan itu ada pada konteks yang sesuai, tetapi karakter tulisan  yang berbeda oleh setiap orang  membuat pembacanya perlu usaha lebih untuk memahaminya.

Baca juga tulisan penulis lainnya: 

Bagaimana Bahasa Mempengaruhi Penilaian Kepada Seseorang (Bhs. Inggris)

Komunikasikan Ide Anda Hingga Mempengaruhi Orang Lain

Lalu, bagaimana dengan teks cetak?

Seorang psikolog, Daniel Oppenheimer, bekerjasama dengan guru-guru SMA. Dia melakukan penelitian dengan pendekatan Psikologi Kognisi. Hasilnya, mungkin belum pernah terbayangkan dalam diri anda sebelumnya.

Biasanya, handbook yang digunakan para siswa menunjukkan tulisan yang tegas. Benar, kita dapati dengan melihat font-nya. Times New Roman? Ya. Umumnya.

Kemudian, Oppenheimer meminta agar buku yang dibagikan kepada siswa menggunakan font Haettenschweiler atau Comic Sans bercetak miring. Kebayang kan, betapa sulitnya font itu. Para siswa juga setuju bahwa tulisan pada buku itu tidak biasa dan sulit dibaca. Hal itu disadari memperlambat mereka dan memaksanya berpikir ekstra.

Tetapi apa yang ditemukan oleh Oppenheimer? Ternyata, karakter tulisan yang sulit ini malah membuat mereka belajar lebih. Memang ditemukan bahwa pembaca membutuhkan waktu dan mencoba berpikir lebih keras untuk memahaminya. Di sisi lain, justru ini membuatnya mencoba untuk memahami tulisan dengan teliti.

Penelitian ini menunjukkan bahwa dalam keadaan yang tidak biasa, otak akan berusaha memperoleh hal yang baru itu. Malahan, sebuah masalah dapat menciptakan daya kreativitas.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline