renungan ku yang panjang terusik oleh ucapanmu yang panjang
pikiranku yang tenang tercerai oleh katamu yang mengekang
pilu...
rasanya inginku meronta saja seolah bisa berkata kepada alam diluar sana
rasanya inginku meninggalkan dunia lalu menghadap kepada Sang Pencipta semesta
namun tenang saja imajinasiku tak segila itu
masih banyak yang harus kumainkan dengan hati dimuka bumi
terlalu banyak kata tak sempat terucap ya akibatnya kita tak saling ucap
terlalu banyak makna yang lari sehingga menjadi tak bermakna
air dari mata berlarian saling mengejar berlomba siapa yang jatuh sampai pipi merona terlebih dulu
tak ada tangan lembut yang mencoba menghentikannya