[caption caption="Pengaturan skor"][/caption]
Betapa susah nya mendapatkan bukti dari sebuah dugaan match fixing (pengaturan skor) dalam pertandingan sepakbola di manapun di belahan Bumi ini,namun dengan sangat percaya diri dan yakin se yakin yakin nya seorang pengurus PSSI yang sudah mendapat restu dari sang Presiden PSSI, Anggota Komite Etik PSSI, Haryo Yuniarto,mengatakan bahwa " "Ada indikasi penyimpangan dan pengaturan hasil pertandingan dari beberapa klub untuk kepentingan pihak ketiga. Dugaan match fixing di Piala Sudirman sudah ada bukti dan saksinya, kami sudah pegang," kata Haryo.
Ada kata kata indikasi yang memulai keterangan dan Anggota Komite Etik PSSI,Haryo Yuniarto diatas,menunjukan bahwa sampai sejauh ini match fixing adalah sebuah dugaan yang hanya bisa di rasakan oleh PSSI.Sejauh ini semua pihak yang berkepentingan di gelaran Piala Sudirman,mulai dari Ketua Pelaksana Turnamen ,Panglima TNI, Jendral Gatot Nurmantyo,kemudian CEO Mahaka,Hasani Abdul Gani,menanggapi santai saja issue pengaturan skor dalam pertandingan sepakbola Turnamen Piala Sudirman.
Anggota komite etik PSSI sudah memulai meniupkan sebuah masalah besar dalam sepakbola, yang sudah menjadi musuh bagi semua Klub sepakbola di Dunia ini,yaitu adanya pengaturan skor,sebaiknya haruslah tetap bertanggung jawab dengan apa yang sudah dikemukakan di ranah publik.
Pangaturan skor dalam pertandingan sepakbola di anggap sebagai bagian dari pencorengan atau menodai prinsip olahraga pada umum nya, jiwa sportifitas yang selama ini sudah tertanam dalam setiap hati dan jiwa olahragawan di semua cabang.Tentu tidak saja para pengurus Klub,pelatih,penyelenggara,sponsor dan pemaian, yang merasa kecewa, bila ada fakta dan bukti sudah terjadi sebuah tindakan atau kegiatan yang melakukan pengaturan skor dalam pertandingan sepakbola di Indonesia.Para penonton,peminat sepakbola di seluruh Indonesia tentulah merasa kecewa yang mendalam dan rasa prihatin yang tidak terhingga,karena sebuah pertandingan sepakbola sudah tidak lagi di suguhkan dalam bentuk yang wajar dan normal,mengandalkan kemampuan skill,taktik,strategi dan daya juang semua pemaian.Tapi sudah di jadikan ajang untuk sebuah kegiatan perjudian dan taruhan pada bandar bandar judi.
Pertandingan sepakbola yang sudah di rusak oleh tindakan pengaturan skor, akan membawa akibat yang sangat luas,hilangnya kepercayaan penonton,rusaknya moral dan mental pemain.di kangakangi nya sikap sportifitas dan tentu saja,match fixing itu sendiri di katagorikan melanggar etika olaharaga dan aturan serta hukum dalam olahraga.Makanya diharapakan pada Anggota Komite Etik PSSI secepatnya memberikan bukti nyata yang valid atas apa yang di lihat dan di yakini,sudah terjadi pengaturan skor dalam pertandingan laga Piala Sudirman atau sudah benar benar terjadi match fixing dan sudah punya bukti.Kemudian secepat nya pula melaporkan pada pihak kepolisian, untuk di tindak lanjuti,sehingga semua terlihat jelas terang benderang dan kemudian Masyarakat mengetahuinya dan akan menilainya.
Kalau Anggota Komite Etik PSSI, dalam waktu tertentu tidak juga bisa memberikan bukti valid atas dugaan sudah terjadi dugaan pengaturan skor dalam pertandingan sepakbola perebutan Piala Sudirman,maka yang terjadi adalah perusakan nama baik Turnamen Piala Sudirman, dan juga sudah melakukan sebuah fitnah yang keji.Bisa dikatakan komentar match fixing adalah sebuah senjata yang di jadikan oleh PSSI,atas rasa kecewa dan gelisah,karena sudah tiga Turnamen sepakbola yang di laksanakan oleh Pemerintah selam PSSI dibekukan terlihat cendrung sukses,aman,nyaman dan menyedot banyak penonton.
Tiga Turnamen yang sudah di jalankan oleh Pemerintah dalam hal ini Menpora,memperlihatkan pada mayasarakat sepakbola Indonesia,bahwa pertandingan sepakbola itu tidak seharusnya terjadi bentrokan,ribut,saling berkelahi,dan ricuh,tapi bisa di laksanakan dengan menghadirkan rasa nyaman dan aman pada Masyarakat.Selanjutnya semua itu menumbuhkan dan menimbulkan rasa percaya Masyarakat pada panitia pelaksana dan unsur keamanan,dan animo Masyarakat akan kembali bangun dan bangkit.Jadilah pertandingan sepakbola menjelma sebagai sebuah pilihan yang menarik banyak orang untuk datang ber bondong bondong memenuhi stadion.
Jadi untuk itu di harapkan pada Anggota Komite Etik PSSI dan Presiden PSSI,agar indikasi ini secepatnya di buktikan dan segera dibawa ke ranah hukum,tanpa ada satu alasan pun untuk tidak menuntaskan dengan serius.jangan sampai ada kecendrungan pendapat masyarakat yang mengarah pada sebuah kecemburuan dan menunjukan dan melemahkan pihak penyelenggara Turnamen Piala Sudirman.Sehingga citra PSSI yang sudah merana karena di bekukan akan terangkat,ini adalah sebuah cara yang tidak pada tempatnya.
PSSI yang memulai,maka PSSI lah yang bertanggung jawab membuktikan nya,karena sudah ada bukti dan saksinya, sudah pegang oleh PSSI,atau hanya sebatas apa yang di katakan oleh CEO PT,Mahaka " "Yang jelas, janganlah hal ini dipakai menjatuhkan pribadi saya karena tidak puas," ..di tunggu
Salam Garuda ku.bukan burung Perkutut.