[caption id="" align="aligncenter" width="300" caption="PARA ASEAN GAMES 2014."][/caption] Kemaren Saya menulis tentang anak jalanan Indonesia dan para Homeless yang sudah diperhatikan oleh banyak orang,sehingga bisa menjadi wakil Bangsa dan Negara Indonesia di kancah olahraga sepakbola tingkat Internasional.Ini menunjukan bahwa semua kesempatan yang ada haruslah bisa di berikan kepada semua anak anak Bangsa Indonesia, tanpa ada diskriminasi.Toh mereka mereka adalah saudara saudara semua rakyat Indonesia,hanya saja keberuntungan dalam menjalankan hidup ini,belum datang menghampiri. Hari ini ada kabar bagus dari para rekan rekan penyandang cacat Indonesia, membuat sejarah baru dalam olahranga tingkat ASEAN.Para wakil Bangsa dan Negara Indonesia ini turun berlomba di ajang ASEAN PARA GAMES,yang di ikuti oleh lebih dari 1.600 atlet , dan mengikuti sebanyak 12 cabang olahraga. Cabang-cabang yang dipertandingkan adalah memanah, atletik, boccia, catur, sepakbola lima orang, sepakbola tujuh orang, goalball, angkat berat, renang, tenis meja, voli duduk dan basket dengan kursi roda.Atlet atlet Indonesia berhasil keluar sebagai JUARA UMUM,untuk yang pertama kalinya, sejak event ini pertama digelar pada 2001 lalu , setelah mematahkan dominasi Thailand yang selama ini selalu keluar sebagai Juara Umum.Padahal tahun 2012, Indonesia adalah Tuan rumah dan Kota Solo adalah tempat di selenggarakan nya ASEAN PARA GAMES ini,dan Indonesia hanya menjadi terbaik ke dua,di belakang Thailand yang keluar sebagai Juara. ASEAN PARA GAMES ini olahraga multi-cabang untuk atlet-atlet yang mengalami cacat fisik (difabel ) digelar rutin setelah ajang SEA Games,selesai di selenggarakan. Tuan rumahnya juga adalah sama dengan tuan rumah SEA Games.Untuk edisi tahun 2014 ini Myanmar menjadi tuan rumahnya. Setelah dihelat sejak 14 Januari lalu - dan berakhir hari Senin (20/1/2014) ini, Indonesia dipastikan merebut status juara umum. Kontingen Indonesia berhasil menyabet medali emas yang direbut kontingen Indonesia berjumlah 99, sementara perak berjumlah 69 dan perunggu berjumlah 49.Ini menunjukan bahwa kontingen yang terdiri dari para penyandang cacat,lebih baik dari hasil nya daripada atlet atlet yang memiliki kondisi phisik normal tanpa cacat sedikitpun.Apapun alasan nya,yang jelas sesuai fakta bahwa prestasi para rekan rekan dari penyandang cacat sudah bisa membuktikan diri,bahwa mereka juga punya potensi untuk mengharumkan nama Bangsa dan Negara tercinta ini,Indonesia,kalau di bina,di latih,di kembangkan,di arahkan,di perhatikan,di tampung,di salurkan sesuai bakat mereka,di libatkan dan yang pasti dan yang terpenting adalah mereka di percaya.Thailand harus puas dengan posisi dua, setelah total mengumpulkan 96 emas, 82 perak dan 70 perunggu. Karena faktor kepercayaan inilah yang merupakan senjata yang paling ampuh,dengan di berikan sebuah kepercayaan kepada mereka, untuk memikul beban berat,berjuang untuk dan atas nama Bangsa dan Negara Indonesia,maka semua potensi yang ada dalam diri mereka, akan terpicu dan terdorong naik tajam. dikala di dada mereka sudah tertanam sebuah tekad untuk bisa menunjukan dan mengeluarkan segala kemampuan demi nama baik Negeri Ibu Pertiwi ini.Semangat inilah yang jadi pembeda dan faktor yang sangat besar dalam usaha mendapatkan hasil maksimal yang di tunjukan oleh rekan rekan penyandang cacat,anak Bangsa dan Negara Indonesia.Bagi mereka,ruang dan kesempatan yang melibatkan mereka secara langsung untuk ikut serta mengabdikan diri pada Negara,adalah sebuah mimpi dan impian, yang selama ini terpendam lama dalam diri rekan rekan atlet penyandang cacat. Apakah semua keberhasilan dari rekan rekan Atlet penyandang cacat,anak anak jalanan,da rekan rekan Homeless, akan bisa mengatrol prestasi olahraga yang normal di Indonesia,tentu semua berpulang pada Atlet atlet normal itu sendiri.Kembali ke Jati diri anak Bangsa yang besar dan luas ini,adalah satu dari sekian banyak aspek yang harus di hadirkan dalam diri masing masing Atlet normal,agar semangat pantang menyerah itu akan tetap membara di dada.. Salam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H