Lihat ke Halaman Asli

Penambahan Jam Belajar SD dan SMP, Apakah Perlu Dilakukan?

Diperbarui: 24 Juni 2015   21:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13532494841056098249

[caption id="attachment_224314" align="aligncenter" width="496" caption="admin/KOMPAS IMAGES/RODERICK ADRIAN MOZES"][/caption] Indonesia yang memiliki Sumber Daya Alam yang banyak dan luas.belum di imbangi dengan ketersediaan Sumber Daya Manusia yang siap untuk mengelola Sumber Daya Alam yang hampir ada di semua wilayah Indonesia,sangat melimpah dan bermacam macam jenis. Ada Negara yang memiliki Sumber Daya Alam yang terbatas tapi memiliki Sumber Daya Manusia yang banyak dari berbagai macam cabang Ilmu pengetahuan,sehingga bisa menutupi kekurangan Sumber Alam dengan berbagai macam teknologi yang dikembangkan. Untuk itu lah pada tahun ajaran 2013 Departemen Pendidikan Indonesia akan mengupayakan untuk menambah skill dan pengetahuan mulai dari tingkat SD sampai tingkat SMP.Rencana penambahan jam belajar yang di canangkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia ini sudah di melalui pembahasan dengan pakar psikologi pendidikan. Untuk kelas I, IV, V, dan VI SD lama jam belajar bertambah empat jam pelajaran per pekan (1 jam pelajaran setara 35 menit). Sedangkan untuk jenjang SMP jam  belajar naik 6 jam pelajaran per pekan (1 jam pelajaran setara 40 menit).Sebagaimana diketahui Indonesia menempati posisi 27 dengan lama jam belajar 6.000 jam/tahun. Dengan penambahan jam tadi, Musliar berharap posisi Indonesia bisa terkeret. Namun nantinya akan ada akibat yang ditimbulkan pada anak anak SMP yang masuk siang atau masuk sekolah jam 12.30 wib.dimana di Kota kota kecil sering kali angkot tidak beroperasi pada malam hari,sehingga akan menyulitkan anak SMP untuk mendapatkan angkutan pulang.Kalau pun ada sangat lah rawan sekali akan keamanan,apalagi anak anak Wanita. Sekarang saja terlihat betapa sibuknya anak anak SD dan SMP dalam mempersiakan diri dengan adanya UN,kadang setelah pulang sekolah langsung pergi les dan bermacam macam les di ikuti,sehingg terlihat sangat lelah dan kadang malah bisa menimbulkan stres. Kondisi di masing masing Daerah tidak sama dan akibat yang ditimbulkan juga akan berbeda satu Daerah dengan Daerah lainya,kecuali di Kota Kota besar,yang fasilitas infrastruktur nya sudah cukup mendukung atau sudah siap sampai ke pelosok. Memang kalau berpegang pada rangking berdasarkan Lama Belajar di beberapa Negara maka posisi Indonesia berada pada posisi ; 1. Chili : 8.600 jam/tahun 2. Australia : 7.900 jam/tahun 3. Israel : 7.600 jam/tahun 4. Belgia dan Belanda : 7.500 jam/tahun 5. Italia : 7.400 jam/tahun --- 27. Indonesia : 6.000 jam/tahun Masih Jauh di bawah Chili dan Australia yang sudah mencapai 8.000 an jam /tahun,sedangkan Indonesia baru 6.000 jam/tahun.Yang jadi pertanyaan apakah sama system pemberian belajar dan mengajarnya dengan Negara Indonesia yang serba di borong semua . "Jam belajarnya diperpanjang karena proses pembelajaran berubah dari siswa diberi tahu ke siswa mencari tahu,"itulah alasan yang dikemukakan oleh Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Wamendikbud) Bidang Pendidikan Musliar Kasim. Untuk itu bersiap siaplah para orang tua untuk dapat meningkatkan pengawasan terhadap anak anak SMP pada khususnya yang masuk siang..Apa yang terbaik buat mempercepat memajukan pendidikan tentulah itu akan di dukung tanpa mengorbankan hak si anak. Manly




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline