Debut pertama Nil Maizar 42 thn menjadi Pelatih Kesebelasan Sepakbola Indonesia di Turnamen Al- Nakbah di Negara Palestina memberi hasil positif buat TIMNAS Indonesia.Pada pertandingan pertama TIMNAS berhasil menang 2 -0 lawan Mauritania tadi malam di Palestina.Sebagai Pelatih Kepala TIMNAS Senior Sepakbola Indonesia merupakan kesempatan pertama kali Nil Maizar menukangi TIMNAS sejak dia jadi pelatih.Sebelum nya Nil Maizar adalah Pelatih Kepala di Klub PS.Semen Padang dan berhasil membawa PS.Semen Padang ke posisi 4 klasmen ISL pada tahun 2010/2011 dengan materi pas pasan tidak ada bintang,sekarang PS.Semen Padang menempati posisi pertama pada Kompetisi IPL.
Nil Maizar juga pernah bermain untuk Tim Garuda II (TIMNAS U – 23 )tapi gagal lolos ke Barcelona karena kalah dari Jepang yang menemati Posisi pertama group. Meskipun gagal, Nil maizar sempat merasakan kerasnya tempaan di Cekoslowakia saat Tim Garuda II ditangani Joseph Masopust. Ia bersama para pemain Garuda II seperti Rocky Putiray, I Komang Putra dan Agung Setyabudi dll.
Sebagai Pelatih Nil Maizar banyak menemui kendala mulai dari terbatasnya pemain yang mau ikut TIMNAS maupun kendala kepergian dia Ikut Training Pelatihan ke Jerman serta masalah lainya.Pada pertandingan tadi malam kita lihat masih belum padunya kerjasama antar Lini dan kurang nya determinasi yang dilakukan TIMNAS.Hanya saja Nil Maizar bisa memanfaatkan lebar lapangan dengan membangun serangan lewat sayap kanan dan kiri.Masih belum terciptanya saling pengertian antar pemain bisa kita lihat saat Taufik menguasai bola, jarang ada pemain yang mengerti arah bola yg dilepaskan Taufik dan sering kandas.Penguasaan Bola yang belum sempurna juga terlihat pada babak kedua setelah stamina pemain menurun.Untunglah pihak lawan( Mauritania) juga mengalami kendala dengan tidak adanya striker yang baik untuk menjebolkan gawang Indonesia. Banyak kesempatan yang dimiliki Mauritania untuk bisa mencetak Gol namun gagal ,karena masih Lemahnya Komunikasi dan kerjasama pemain belakang Indonesia.
Nil Maizar melakukan penggantian pemain pada babak ke dua untuk menambah daya gedor Indonesia dengan mengganti dua pemain Tibo dan Syamsul Arif dengan Nur Cahyo dan Rahmat namun tidak membawa perubahan significant.Hanya ada dua peluang bagus pada babak ke dua bola umpan dari sisi kanan gawang Mauratania tidak bisa di manfaatkan Irfan Bachdim serta serangan operan satu dua Irfan dengan Bayauw juga gagal membuahkan Gol.Ini hanya awal dari kerja pelatih dan belum bisa kita mengatakan ini sebuah keberhasilan Nil Maizar,masih banyak pertandingan2 yang menunggu TIMNAS Indonesia di Turnamen ini,namun kita harapkan Pelatih dan Pemain tetap Fokus dan tetap semangat serta membenahi semua kekurangan dan kelemahan yang ada baik strategi maupun kerjasama dan penampilan para pemain.
Keberanian Nil Maizar menerima tugas sebagai Pelatih TIMNAS Indonesia patut kita Apresiasi karena di tengah kisruh sepkabola di Indonesia tidak bebas bagi Nil Maizar mendapatkan Pemain sesuai dengan kebutuhan Tim.Apalagi ini pertama kali Nil Maizar di tunjuk sebagai Pelatih Kepala TIMNAS senior Indonesia tentulah dengan resiko tinggi.Namun dengan kepercayaan diri yang tinggi dan prinsip Ikhlas siap menerima Konsekwensi dari pilihan itu.Nil Maizar hanya tau sepakbola itu adalah kerjasama,kerja keras,niat bermain Baik dan semua hasilnya hanya Tuhan Yang Maha Esa yang menentukan.Prinsip inilah yang selalu di pegang Nil Maizar dan semoga pada pertandingan2 berikutnya TIMNAS Indonesia selalu di Rahmati ALLAH.SWT.Amien
Pelatih Baru dengan Pemain mayoritas Baru ,kayak penganten Baru, maklum belum ketemu chemistry dan secara emosi belum berpadu.
Selamat bertugas Nil Maizar !
SALAM GARUDA Ku Bukan Burung Perkutut.