Lihat ke Halaman Asli

Di Usia 32 Tahun Li Na Bisa Juara di Tenis Profesional, Kebangkitan Tenis Asia

Diperbarui: 24 Juni 2015   01:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

http://www.suarapembaruan.com/media/images/medium2/20140126201729143.jpg

[caption id="" align="aligncenter" width="315" caption=""][/caption] Li Na , lahir 26 Februari 1982 ,adalah seorang petenis wanita asal Republik Rakyat Cina. Ia memenangi 5 kejuaraan tenis WTA dan 19 kejuaraan ITF. Saat ini, Li Na menjadi petenis wanita nomor 2 di dunia,setelah menjadi juara di turnamen Australia Terbuka tahun 2014.Sementara, posisi pertama dan kedua diduduki Serena Williams, melompati Victoria Azarenka dan Maria Sharapova yang kini menghuni rangking keempat dan kelima dunia.Memulai karir profesional di tahun 1998, Lina di tahun 2008 memutuskan melakukan solo karir di luar  sistem yang disebut Fly Alone, terbang sendirian.   Dengan model itu, dia menentukan sendiri pelatih dan turnamen apa yang akan diikutinya. Dengan itu sekarang dia menjadi petenis putri atau putra Asia pertama yang menjuarai dua kali grandslam.

Prestasi tertingginya saat ini ialah memenangi kejuaraan tunggal Grand Slam pertamanya di Perancis Terbuka 2011 setelah mengalahkan Francesca Schiavone dari Italia di babak final.Setelah tiga tahun kemudian tepatnya di bulan Januari 2014, menjadi juara tunggal putri Australia Terbuka, dengan mengalahkan finalis dari Slovakia, Dominika Cibulkova 7-6, 6-0 Ini menjadikan Li Na sebagai petenis wanita Asia pertama yang memenangi dua  gelar juara tunggal Grand Slam.

Keberhasilan yang di raih Li Na di Turnamen Australia Open pada Januari 2014 ,merupakan sebuah kebangkitan olahraga tenis di Asia.Ini terbukti dengan sebuah keputusan dari asosiasi petenis wanita dunia (WTA) menunjuk Singapura menjadi tuan rumah WTA Championships mulai tahun ini hingga 2018 mendatang.Turnamen itu bakal berlangsung di Singapore Sports Hub pada 17-26 Oktober mendatang, dengan total hadiah sebesar 6,5 juta US dollar.

Apakah Indonesia juga kan terkena "virus " kebangkitan olahraga tenis kelompok wanita ini dan akan termotivasi atas keberhasilan yang sudah di capai Li Na walaupun di usia 32 tahun ?? tentulah semua stakeholders yang ada di olahraga tenis Amatir maupun Profesinal yang ada di Indonesia yang bisa menjawabnya.Setelah nama Yayuk Basuki yang pernah menempati peringkat 20 besar WTA,tidak pernah lagi petenis Profesional Indonesia yang ber prestasi tinggi.

Li Na sendiri sekarang menargetkan untuk bias menjadi petenis nomor satu wanita di Dunia,yang sekarang di pegang oleh Serena William.Faktor usia yang sudah 32 tahun ini rupanya tidak menjadi penghalang bagi Li Na.Apalagi ada seorang yang hebat di samping Li Na,,yaitu pelatih Carlos (Rodriguez) dan dia memiliki banyak pengalaman.selalu mengatakan apa yang harus lakukan.di setiap pertandingan untuk bias mendapatkan hasil maksimal.

Li Na juga seorang humoris kagetan,kalau baca komentar komentar Li Na saat setelah menang di kejuaraan Grand Slam Australia Terbuka, "Sekarang saya harus mengucapkan terima kasih kepada tim saya. Max. Agen. Sudah membuat saya kaya raya, terima kasih banyak," "Terima kasih kepada (pelatih) Carlos Rodriquez, selalu yakin saya bisa melakukannya, khususnya sepanjang musim dingin ini, terima kasih banyak," "Oke, sekarang tentu saja suami saya. Kamu kini terkenal di China. Rekan latihan, mengatur minuman, tukang benerin raket... pekerjaan kamu banyak sekali. Terima kasih banyak, kamu pria baik. Kamu sangat beruntung menemukanku," celoteh petenis berusia 31 tahun itu ceplos Li Na, merujuk pada Max Eisenbud.

Sumber foto




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline