Lihat ke Halaman Asli

Lanyalla Matalitti Waketum PSSI dan Ketua BTN, Lagi Mabok. Kacang Lupa Pada Kulitnya

Diperbarui: 24 Juni 2015   00:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Artikel yang menarik di hari hari akhir minggu ini adalah kalimat yang sangat sering di tulis oleh rekan rekan di kanal bola kompasiana ini.Kalimat yang keluar dari mulut Wakil Ketua Umum PSSI ,sekali gus merangkap sebagai Ketua BTN ,La Nyalla Mahmud Matalitti.

Dalam berita yang terdapat di media bola.net Lanyalla mengatakan sebagai berikut;"Masyarakat sudah tahu kami tidak dibantu pemerintah. Tapi masyarakat juga harus tahu, kalau kami memang tidak mau dibantu. Disini saya jugacoba terapkan instruksi FIFA dimana pemerintah tidak boleh turut campur dalam sepak bola,"

Kalimat ini sangat laris manis di kupas dan mendatangkan berbagai macam tanggapan dari banyak rekan di kanal bola.Saya ikut juga lah membahasnya,tapi di sandarkan pada analisa waktu atau periode dan kondisi sepakbola Indonesia.

Kalimat yang keluar dari Wakil Ketua Umum PSSI,sekali gus Ketua BTN ini,lahir dari hasil yang di dapat dari "peran serta Pemerintah (Menpora )" untuk ikut menyelesaikan masalah kisruh sepakbola Indonesia di masa lalu.Jadi kalau saja tidak ada peran aktif dari Roy Suryo sebagai aparatur Pemerintah,maka tidak akan bisa kelompok KPSI menguasai sepakbola Indonesia saat ini.Inilah yang di lupakan oleh Wakil Ketua Umum PSSI sekali gus Ketua BTN Lanyalla Mattalitti.Ini semua adalah bentuk dari sebuah kesombongan yang tidak pada tempatnya.Tidak akan bisa pengurus PSSI bekerja dengan baik dan nyaman,kalau semua aparatur Negara tidak ikut membantu dan ikut campur.

Masalah per izinan pertandingan antara Persib lawan Persija saja lah contoh yang paling populer,apa bisa Lanyalla ber gerak dan bertindak sendiri ???,semenetara izin dari pihak Kepolisian yang adalah wakil dari Pemerintahan dibidang keamanan tidak mengeluarkan izin.Akibatnya laga Persib dan  Persija tidak jadi di gelara.Kalau saja ucapan Wakil Ketua Umum PSSI itu nyata dan benar,maka seharusnya PSSI dan PT.LI tidak usah ajukan permohonan izin dan segala macam nya,toh pengurus PSSI sekarang sudah mengatakan kalau Pemerintah tidak boleh ikut campur..Mak oh mak..OMDO aja si Mulut gede LNM ..

Kedua adalah dalam penggunaan semua fasilitas Negara,baik infrastruktur maupun perangkat perundang undangan,pengurus PSSI masih menggunakan jasa Pemerintah sampai sekarang.Aturan yang ada di Indonesia tentang olahraga dan atlet yang terlibat di dalam nya,harus dan wajib di laksanakan oleh PSSI.Misal dalam masalah doping,kekerasan dan penggunaan tenaga asing..

Kalau soal dana,terlihat bukti nyata Pemerintah tetap mengucurkan dana buat sepakbola indonesia,untuk membiayai semua tentang transport dari Indonesia sampai ke Korea,semua pemain dan official Timnas Indonesia masih di tanggug Pemerintah,karena semua cabang olahraga yang berasal dari Indonesia adalah tanggung jawab Pemerintah Indonesia yang tergabung dalam satu delegasi.Tidak ada di ajang Asian Games Korea nantinya akan tercatat nama PSSI,tapi akan tercatat sepakbola wakil delegasi dari Indonesia.Ini adalah bukti nyata tidak bisa pengurus sepakbola Indonesia bisa lepas dari campur tangan Pemerintah,tidak bia semau ny dan se enak udel nya pengurus PSSI saja.

Namun untuk memberi kesan pengurus PSSI sekarang lebih superior dan hebat,maka di keluarkanlah kalimat di atas oleh seorang Wakil Ketua Umum PSSI sekali gus Ketua BTN.Nanti akan tiba masanya Lanyalla Mattalitti akan terdesak akan akan menggandeng Pemerintah (Menpora ) kembali kalau sudah ke "pepet"

Untuk saat sekarang Lanyalla Mattalitti terlihat seperti orang yang hebat dan ahli,kalau di ibaratkan dengan papatah maka Lanyalla Mattalitti tidak obahnya seperti "kacang lupa akan kulitnya"

Salama Garuda Ku Bukan Burung Perkutut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline