Lihat ke Halaman Asli

Vilda Yanti

Mahasiswa

Analisis Faktor Pengemis Jalanan terhadap Ekonomi

Diperbarui: 5 Desember 2023   07:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Sebagai negara berkembang Indonesia maraknya dengan pengemis jalanan, apalagi di kota Pontianak, pengemis jalanan merupakan masyarakat yang terasing, mereka ini lebih sering dijumpai dalam keadaan yang tidak lazim, seperti di kolong jembatan, di sepanjang lorong-lorong sempit, di sekitar rel kereta api ataupun di setiap emperan toko, dan dalam hidupnya sendiri mereka akan terlihat sangat berbeda dengan manusia merdeka lainnya. Artinya gelandangan adalah orang yang hidup dalam keadaan tidak sesuai dengan norma kehidupan yang layak dalam masyarakat setempat serta tidak mempunyai tempat tinggal dan pekerjaan yang tetap di wilayah tertentu dan hidup menggelandang di tempat umum. maraknya pengemis jalanan seperti manusia silver dan badut di perempatan jalan dan trotoar akhir-akhir ini perlu disikapi lebih serius oleh pemerintah. 

Masyarakat menilai keberadaan mereka sudah sangat mengganggu ketertiban umum. Sangat sering sekali dan bahkan hampir tiap saat di setiap lampu merah kita melihat banyak sekali pengemis jalanan seperti anak-anak yang diumur mereka harusnya sekolah tetapi dikarenakan kurang perhatian dari orang tua sehingga mereka juga harus turun bekerja meskipun dengan cara yang seperti itu, hal tersebut merupakan dampak dari kurangnya ekonomi sehingga harus membiasakrkan anak anak hidup dijalankan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline