Bank sentral di Indonesia atau disebut dengan bank Indonesia, kini telah memikirkan keputusan apa yang baik dalam kebijakan moneter di negara Indonesia. karena pada dasarnya menyangkut keputusan penetapan tujuan akhir kebijakan moneter merupakan sasaran ganda. yaitu pencapaian pertumbuhan ekonomi dan inflasi di dalam negara Indoneia. yang dimana kesulitannya terletak adanya permasalahan sulitnya dicapai secara bersamaan, ini karena sifat pencapaiannya bersifat kontradiktif.
berkaitan dengan hal permasalah tersebut maka, bank Indonesia sadar akan kelemahan yang muncul dari masalah, bank Indonesia meorientasi sasaran akhir kebijakan moneternya dari sasaran ganda menjadi tunggal. sasaran tunggal kebijakan di Indonesia ini adalah menjaga dan memelihara kestabilan nilai rupiah yang salah satunya tercermin dari tingkat inflasi yang rendah dan stabil. dengan adanya tingkat inflasi ini, maka pihak bank Indonesia melakukan rapat keputusan pada kebijakannya yang melahirkan keputusan penagetan harga atau di sebut dengan inflation targeting framework yang disingkat ITF.
kerangka kerja inflation targeting framewrok ini merupakan kerangka kerja yang sederhana. melalui kerangka kerja ini bank sentral dalam melakukan tugas kebijakannya dari hasil keputusannya dapat melakukan proyeksi tersebut dibandingkan dengan sasaran inflasi yang diinginkan, perbedaan antara proyeksi dan sasaran inflasi yang telah ditetapkan tersebut. dalam hal ini, bank sentral Indonesia melakukan pendekatan penargetan harga (suku bunga) yang sasaran akhirnya adalah inflasi dan expected inflation yang berfungsi sebagai jangkar nominalatau sasaran antara kebijakan moneter.
sebagaiman penjelasan kabar berita sebelumnya bahwa penargetan moneter seringkali tidak efektifsehingga menjadi alasan bagi mayoritas bank sentral yang didalamnya termasuk BI ini menggunakan atau mengganti penargetan harga dengan inflation targeting framewrok (ITF) sebagai keputusan dalam kebijakan moneternya. sejak tahun 2000 BI menerapkan ITF setelah sebelumnya menerapkan monetary targeting yang menggunakan uang primer (base money) sebagai sasaran operasional kebijakn moneternya.
secara umum, bank Indonesia mengumumkan kepada masyarakat melalui berbagai media massa bahwa kebijaknnya telah bergulir menjadi kebijakan pendekatan, penerapan dan pentargetan harga pada setiap suku bunga yaitu tingkat pencapaian harga atau inflation targeting framewrok yang telah ditetapkan oleh pemerintah stelah saling berkoordinasi. kebijakn moneter inflation targeting framewrok (ITF) ini baru dianut penuh oleh BI pada bulan juki 2005. bank Indonesia melangsungkan strtegi ini agar sasaran inflasi dapat diwujudkan dan dilakukanlah secara forward looking, artinya apa ? karena perubahan stabce kebijakn moneter dilakukan melaui evaluasi apakah perkembangan inflasi kedepan masih sesuai dengan sasaran inflasi yang telah ditetapkan.
banyak negara besar melakukan kebijakan seperti ini. model kebijakn mineter dengan sasaran tunggal atau ITF telah banyak diterapkan diberbagai bank sentral, bank dinegara berkembang maupun maju seperti di Indonesia pada saat ini. negara yang pertama kali melakukan model kebijakan ini adalah, Selandia Baru pada tahun 1990, selanjutnya Chili tahun 1991, kanada 1991. Inggris serta Australia dan sampai sekarang terdapat 42 negara menggunakan model ITF ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H